Pertama, St. Paulus
telah mengingatkan kita dalam 1 Tim 2:9 “Demikianlah juga hendaknya perempuan.
Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana”
Kedua, St. Paulus juga
mengingatkan kita dalam 1 Kor 11:2-16 bahwa ketika seorang wanita mengerudungi
dirinya sendiri saat Misa, dia mengakui Kristus sebagai kepalanya dan otoritas
dari suaminya, di mana sang suami dipanggil untuk menampilkan kepemimpinan
Kristus dalam hidup sang wanita tersebut. “Karena suami adalah kepala isteri
sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.”
(Efesus 5:23)
St. Paulus juga berkata
bahwa rambut panjang wanita adalah “kehormatannya” (1 Kor 11:15). Tetapi ketika
didalam Misa, di mana kita semua dipanggil untuk secara sederhana hadir di hadapan
Allah. Kita harus ingat akan perkataan St. Yohanes Pembabtis Yoh 3:30“Ia harus
makin besar tetapi aku harus makin kecil.
Ketiga, didalam
Perjanjian Lama Tabut Perjanjian selalu dipisahkan didalam Bait Allah oleh
sebuah tabir yang mengerudunginya tabut tersebut. Dalam Misa, piala yang berisi
Darah Kristus ditudungi sampai ke Offertorium. Dalam Misa juga, Sibori yang
berisi Tubuh Kristus ditudungi di dalam Tabernakel. Bunda Maria pun selalu
digambarkan dengan sebuah kerudung di kepalanya. Oleh karena itu, wanita
mengerudungi dirinya sendiri dalam Misa, sebagai cara untuk menunjukkan
kehormatan mereka, yang telah diberikan oleh Allah sendiri.
Sumber
: Blogspot Katolisitas Indonesia