Pelaku Penebas Sadis 3 Orang Hingga Sekarat di Dusun Len-len, Desa Boen, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka, NTT Tipe Pencemburu Pada Istri

Pelaku Penebas Sadis 3 Orang Hingga Sekarat di Dusun Len-len, Desa Boen, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka, NTT Tipe Pencemburu Pada Istri

Pria bernama Lukas Tafuli (44) warga Dusun Len-len, Desa Boen, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka, NTT yang juga pelaku penebasan tiga warga hingga sekarat akhirnya dibekuk polisi dari Polres Malaka.




Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Pria bernama Lukas Tafuli (44), warga Dusun Len-len, Desa Boen, Kecamatan Rinhat, Kabupaten MalakaNTT yang juga pelaku penebasan tiga warga hingga sekarat akhirnya dibekuk polisi dari Polres Malaka.

Adapun 3 korban yang ditebas dengan parang secara sadis adalah Nahor Tafuli (58), warga dusun Len-len, Desa Boen, Siprianus Tafuli (45), warga Dusun Oebubun, Desa Boen dan Benyamin Ato (54), warga Dusun Len-len, Desa Boen, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka.

Dilansir dari Digtara.com- jaringan suara.com, pelaku ditangkap polisi pada Senin (26/9/2022) di perbatasan Kabupaten Malaka-Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Atas perbuatannya tersebut polisi pun mendapat informasi bahwa keseharian pelaku adalah orang yang suka menyendiri, tak suka bergaul baik dengan tetangganya maupun terhadap keluarga lainnya.

Selain itu, pelaku juga tipe orang yang pencemburu terhadap istrinya. Termasuk cemburu kepada ipar dari pelaku Benyamin Ato yang juga jadi korban penebasannya.

Saat itu pelaku menganggap korban Benyamin Ato telah menyembunyikan istri pelaku yang sudah tidak pulang ke rumah sejak pagi hari. Sehingga saat kejadian, korban Benyamin Ato lah yang dipotong atau ditebas pertama kalinya.

Pada Minggu malam, Kasat Reskrim, Iptu Johanis Boro dan Kasat Intelkam Polres Malaka bersama personelnya mendatangi TKP serta membantu Polsek Rinhat melakukan pencarian terhadap korban Benyamin Ato. Benyamin Ato sempat melarikan diri untuk bersembunyi di hutan belantara setelah kabur dari pelaku.

Polisi juga sempat kesulitan mencari pelaku karena situasi kondisi medan yang berat.

Berdasarkan keterangan dari sejumlah warga dan informasi dari warga bahwa pelaku melarikan diri ke dalam hutan dengan membawa barang tajam (parang dan tombak).

Pelaku akhirnya berhasil ditangkap pada Senin, 26 september 2022, sementara itu, ketiga korban luka setelah mendapat perawatan awal medis di Puskesmas Tafuli selanjutnya langsung dirujuk ke RSPP Betun, Kabupaten Malaka.

Kini, pelaku sudah dibawa ke Polres Malaka dan langsung diperiksa penyidik Satreskrim Polres Malaka dan ditahan hingga 20 hari kedepan sambil menunggu proses hukum lebih lanjut.

Seperti diketahui, tiga orang warga Kabupaten Malaka, NTT mengalami luka parah setelah dianiaya dengan parang oleh rekannya.

Peristiwa ini terjad pada Minggu (25/9/2022) di Dusun Len-len, Desa Boen, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka.

Tiga korban yang ditebas dengan parang masing-masing Nahor Tafuli (58), warga dusun Len-len, Desa Boen, Siprianus Tafuli (45), warga Dusun Oebubun, Desa Boen dan Benyamin Ato (54), warga Dusun Len-len, Desa Boen, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka.

Mereka dibacok dengan parang oleh Lukas Tafuli (44), warga Dusun Len-len, Desa Boen, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka.

Kronologi peristiwa sadis ini terjadi pada Minggu (25/9/2022) sekitar pukul 15.00 wita, ketiga korban sedang makan siang bersama di rumah korban Nahor Tafuli di Dusun Len-len.

Selang beberapa saat datang pelaku Lukas Tafuli dan bertanya “au fe et me” yang artinya “istri saya dimana,”.

Belum sempat para korban menjawab, pelaku langsung mengeluarkan parang dan memotong/menebas serta membacok ketiga korban hingga ketiga korban tersebut mengalami luka potong yang serius.

Korban Benyamin Ato kemudian melarikan diri ke dalam hutan. Sedangkan dua korban lainnya tidur terkapar di lokasi kejadian karena mengalami luka parah.

Pasca kejadian ini, pelaku pun pergi meninggalkan kedua korban di tempat kejadian.

Marta Timu (istri korban Nahor Tafuli) saat itu sedang berada di belakang rumah. Ia mendengar ada keributan di dalam rumah sehingga Marta Timu pun masuk ke dalam rumah.

Ia kaget melihat suaminya Nahor Tafuli serta korban Siprianus Tafuli sudah dalam kondisi terluka dan penuh dengan darah.

Marta Timu pun langsung berteriak meminta pertolongan kepada masyarakat sekitar.

Korban Nahor Tafuli dan Siprianus Tafuli pun langsung dievakuasi ke Puskesmas guna mendapat pertolongan medis. Sedangkan korban Benyamin Ato belum ditemukan keberadaannya karena melarikan diri ke hutan untuk bersembunyi dari kejaran pelaku.

Baru lah pada malam hari sekira pukul 19.00 wita, korban Benyamin Ato berhasil ditemukan di dalam hutan sekitar tempat kejadian.

Benyamin Ato langsung dievakuasi ke Puskesmas guna mendapat perawatan medis. Kondisi nya sekarat karena mengalami luka potong pada bagian kepala serta luka potong pada tangan bagian kiri hingga hampir putus.

Korban Nahor Tafuli mengalami dua luka potong pada kepala bagian kiri, luka potong pada bagian hidung, luka potong di bagian pinggang kiri, luka potong di lengan kiri, luka potong di bagian punggung bawah.

Sementara korban Siprianus Tafuli mengalami luka potong pada kelopak mata bagian kiri memanjang sampai pipi kiri, luka potong pada pinggang bagian kiri belakang, serta luka potong pada bagian bokong kiri.

Kapolres Malaka, AKBP Rudy JJ Ledoh, SIK melalui Kasat Reskrim Polres Malaka, Iptu Joni Boro, SH yang dikonfirmasi Senin (26/9/2022) membenarkan kejadian ini.

“Terjadi tindak pidana penganiayaan dengan menggunakan sebilah parag yang dilakukan oleh pelaku Lukas Tafuli terhadap tiga orang korban,” ujarnya.

Polisi langsung ke lokasi kejadian melakukan olah TKP dan memeriksa saksi yang mengetahui kejadian ini.

Korban juga menjalani visum dan hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas.



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama