Seorang Biarawati Asal Italia Suster De Coppi Dibunuh di Mozambik

Seorang Biarawati Asal Italia Suster De Coppi Dibunuh di Mozambik

Foto penyerangan di Mozambik dirilis oleh Keuskupan Pordenone. (Foto: Vatican News)


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Mungkin hanya beberapa jam atau kurang sebelum pembunuhannya di Mozambik utara ketika para militan menyerbu ke daerah itu, Suster Maria De Coppi dari Kongregasi Misionaris Comboni (SMC) meninggalkan pesan suara kepada keponakannya, memohon dia  berdoa bagi orang-orang yang melarikan diri dari serangan.

“Halo, Gabriella, selamat malam. Saya hanya ingin menyampaikan  Anda bahwa situasi di sini sedang tidak baik dan sangat tegang,” adalah pesan suara yang diterima Suster  Gabriella Bottani SMC dari bibinya pada pukul  08.00 malam pada 6 September. Audio itu diposting online pada 7 September oleh program berita televisi uskup Italia, TG2000.

“Semua orang di sini melarikan diri, orang-orang melarikan diri. Ini adalah situasi yang sangat, sangat menyedihkan,” kata Suster De Coppi, setelah menjelaskan beberapa serangan yang terjadi baru-baru ini tidak jauh dari lokasinya di sebuah misi di desa Chipene di Provinsi Nampula.

“Doakan kami, semoga Tuhan melindungi kami dan juga orang-orang di sini. Selamat tinggal, selamat malam,” katanya mengakhiri pesannya.

Menurut surat kabar Vatikan pada 8 September, Suster Bottani, yang merupakan koordinator internasional jaringan anti-perdagangan manusia, Talitha Kum, yang berbasis di Roma, menelepon bibinya kembali begitu dia mendengar pesan itu.

“Aku bertanya kepadanya, ‘Bibi, kamu tidak lari?’ Setelah hening sejenak, dia menjawab, ‘Saya tidak tahu, saya menunggu saja,” kata Suster Bottani, seperti dilansir  surat kabar Vatikan.

Menurut Fides, layanan informasi dari Serikat Misi Kepausan, Suster De Coppi dari Italia, 84, ditembak mati di kepala pada malam hari antara 6 dan 7 September selama serangan terhadap misi mereka. Dia telah melayani di Mozambik sejak 1963.

Menurut laporan yang dikirim ke Fides, mereka yang menyerang menghancurkan bangunan misi, termasuk gereja, rumah sakit, serta sekolah dasar dan sekolah menengah.

Fides melaporkan biarawati itu dibunuh ketika pergi ke  asrama tempat beberapa siswa yang tidak melarikan diri.

Suster-suster lain dan dua imam misionaris Italia berhasil melarikan diri dan bersembunyi, termasuk Pastor Loris Vignandel, 45, dan Pastor Lorenzo Barro, yang adalah rektor seminari keuskupan di Kota Destra Tagliamento.

BBC melaporkan pada 8 September, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang menewaskan empat orang Kristen, termasuk Suster De Coppi.

Uskup Agung Nampula, Mgr. Inácio Saúre mengatakan kepada Fides bahwa jika klaim para militan itu benar, maka Suster De Coppi “benar-benar seorang martir.”

Sementara sebagian besar serangan terjadi di Provinsi Cabo Delgado dan Provinsi Nampula dimulai pada 2 September dan terjadi lagi pada 6 September di Chipene, kata uskup agung itu pada 8 September.

“Penduduk sangat menderita karena mereka hidup dalam ketidakpastian dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, banyak yang melarikan diri, tetapi tidak tahu ke mana harus pergi,” kata Uskup Agung Saúre kepada Fides.

“Saya berbicara dengan Uskup Nancala (tempat misi Chipene berada), dan dia mengatakan kepada saya bahwa pihak berwenang telah mengirim militer ke sana,” kata prelatus itu.

Kekerasan bersenjata dimulai tahun 2017, dengan beberapa serangan yang diklaim oleh kelompok ekstremis ISIS, yang mengakibatkan lebih dari 4.000 orang tewas dan 800.000 lainnya terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka.

Sumber: Before murder by insurgents Italian nun called for prayers

 



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama