Salah satu agenda yang dibahas adalah soal masalah Besipae. Hal
ini disampaikan Ketua ARAKSI NTT, Alfred Baun,
S.H, usai bertemu Gubernur NTT, Kamis 3 November 2022.
Menurut Alfred, dirinya bertemu dengan Gubernur NTT
dalam rangka menyampaikan beberapa hal termasuk masalah Besipae.
"Ada beberapa hal yang kami sampaikan, termasuk
masalah Besipae,"
kata Alfred.
Dijelaskan, saat pertemuan itu, Gubernur NTT
menyatakan, bahwa untuk Besipae, dirinya tidak mempunyai kepentingan apa-apa.
"Pak Gubernur NTT
menyatakan bahwa, beliau tidak punya kepentingan secara pribadi untuk Besipae.
Kepentingannya adalah untuk kepentingan umum, masyarakat NTT, dan
khususnya di TTS," katanya.
Lebih lanjut dikatakan, Gubernur NTT
juga menitipkan kepada ARAKSI NTT agar membangun komunikasi baik dengan dua kubu
masyarakat yang ada di Besipae, yakni masyarakat mendiami di lokasi dan juga pemilik
tanah ulayat dalam hal ini keluarga Nabuasa.
Jika ini dikomunikasikan dengan baik, maka
Gubernur NTT akan turun dan menaati segala proses adat yang dilakukan secara
kultur dan adat di sana.
"Ini dilakukan agar tidak menimbulkan konflik
berkepanjangan. Kami dan saya sebagai Ketua ARAKSI dan
juga anak daerah menyikapi hal ini sebagai solutif dalam menyelesaikan masalah Besipae,"
katanya.
Alfred juga mengatakan, seusai pertemuan itu,
pihaknya akan mengatur waktu bertemu dengan orang tua yang ada di Besipae.
"Langkah ini kita ambil, langkah demonstrasi
kita hindari. Pak gubernur juga katakan bahwa proses adat seperti apa, saya
sebagai gubernur,saya akan datang dan lakukan," ujarnya.
Dia mengakui, dasar membangun di Besipae
itu adalah merupakan permintaan dari masyarakat.
Dikatakan, ARAKSI mengapresiasi Gubernur NTT yang
beberapa waktu belakangan ini fokus melakukan aktivitas atau kunjungan kerja di
wilayah Kabupaten TTS dan sangat bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten TTS.
Dirinya mengatakan, berapa tahun terakhir ARAKSI
berbicara agak keras sebagai bentuk koreksi terhadap pemerintah, namun itu
bukan berarti pihaknya berseberangan dengan pemerintah.
"Secara khusus, saya sebagai Ketua ARAKSI
menyampaikan permohonan maaf kepada pak gubernur, jika dalam beberapa tahun
terakhir ARAKSI
bicara sebagai bentuk koreksi terhadap Pemprov NTT, itu bukan berarti
bertentangan dengan pemerintah. Tetapi poinnya itu adalah kami beri sinyal
terkait kepemimpinan pak gubernur dan beliau katakan itu tidak masalah,"
ujarnya. (*) poskupang.com