Ilustrasi bencana gempa bumi |
"Ini data terakhir
yang kami dapatkan semalam, saat ini pendataan masih terus dilakukan,"
katanya di Kota Kupang, Provinsi NTT, Selasa (22/11/2022). Dia mengatakan,
sebanyak 30 rumah atau bangunan yang rusak itu tersebar di tiga desa/kelurahan
di Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang.
Tiga desa itu terdiri
Desa Retraen dua rumah, Desa Sahraen terdapat 12 rumah satu gereja, Kelurahan
Sonraen 11 rumah satu gereja, serta Kelurahan Buraen tiga rumah rusak ringan.
Dari sejumlah desa itu, di Desa Retraen terdapat dua rumah yang dampak
kerusakannya sangat besar.
Yakni, satu rumah
ambruk dan rata dengan tanah, dan satu rumah lagi rusak berat karena tembok
depan rumahnya roboh. "Sisanya hanya retak saja. Sama juga seperti dua
gereja," kata Tonce.
Kini warga yang
terdampak khususnya yang rumahnya rusak berat, menumpang di rumah keluarganya.
Sementara yang rumahnya retak masih tetap menetap di rumah itu. "Kami
sudah imbau agar mereka yang tinggal di dalam rumahnya yang retak agar selalu
waspada, karena bencana ini bisa terjadi kapan saja," ujar Tonce.
Kabid Kedaruratan dan
Logistik BPBD Kabupaten Kupang, Frans Wewo mengatakan, pihaknya belum bisa
memberikan laporan resmi soal jumlah warga yang terdampak karena data masih
simpang siur. "Kami akan tunggu data resmi. Tetapi untuk saat ini beberapa
KK sudah kami berikan bantuan untuk meringankan beban mereka," ujar Frans.*** republika.co.id