Dulu di zaman
tradisional, daun kelor dikenal
manfaatnya untuk mengusir setan atau jin. Meskipun tanaman kelor juga dimanfaatkan
untuk kesehatan
Tanaman kelor yang disebut dengan
moringa oleifera biasa tumbuh di wilayah tropis. Masyarakat Indonesia amat
akrab dengan kelor.
Bahkan memanfaatkannya sebagai sayuran.
Awalnya konon tanaman kelor berasal dari kaki
gunung Himalaya atau India Utara. Kemudian menyebar ke Afrika dan negara-negara
tropika, hingga ke sub tropis termasuk Indonesia.
Saat ini kelor sudah membudaya dan
banyak orang menanamnya baik di pekarangan maupun di lahan terbuka. Bahkan di
NTT, Jawa Barat, Sumatera Barat, NTB, daun kelor dijadikan sebagai
makanan rutin sebagai sayur.
Manfaat kelor yang paling utama
dan dikenal adalah manfaat pangan
karena kandungan nutrisi dan gizinya yang tinggi, berguna bagi kesehatan tubuh
manusia.
Berikut berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan kelor memiliki
banyak manfaatnya, antara lain sebagai berikut:
1. Memiliki kandungan
vitamin C yang tujuh kali lebih tinggi dari jeruk.
2. Memiliki kandungan
calciumnya empat kali lebih tinggi dari calcium yang terdapat pada susu.
3. Memiliki kandungan
vitamin A empat kali lebih tinggi dari kandungan dalam wortel.
4. Memiliki kandungan
potassium tiga kali lebih tinggi dibandingkan potassium dalam pisang.
5. Memiliki kandungan
proteinnya lebih tinggi dari yogurt.
6. Memiliki kandungan
zat besi 25 kali lebih tinggi dari kandungan dalam bayam.
7. Memiliki kandungan
senyawa-senyawa antioksidan seperti flavonoid, tannin, saponin, steroid dan
vitamin.
Jadi, tanaman kelor makin kekinian makin
terkenal akan khasiatnya, mengalahkan khasiat sebagai pengusir setan di zaman
dulu.
WHO menjuluki
tanaman kelor sebagai
pohon ajaib (miracle tree), karena seluruh unsur mulai dari batang hingga daun
tidak ada yang sia-sia terbuang.
Bahkan tanaman kelor bisa dijadikan
sebagai lahan bisnis mulai dari kuliner hingga kesehatan.