Ilustrasi |
"Korban ditemukan di kali dengan posisi
berlumuran darah," ungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian
Daerah (Polda) NTT, Komisaris Besar Polisi Ariasandy, kepada Kompas.com, Jumat
(18/11/2022) malam.
Ariasandy menyebut,
jenazah UN pertama kali ditemukan oleh ayahnya, Yakobus Ninu.
Kejadian itu bermula
saat UN pergi sendirian mengambil air di sumur yang berada cukup jauh dari
rumahnya.
UN yang biasanya cepat
kembali ke rumah, tetapi kali ini tak juga muncul.
Karena khawatir, sang ibu, Yakobet Lopsau, kemudian mendatangi sumur tersebut
untuk mengecek UN.
Tiba di sumur, Yakobet
hanya melihat tiga jeriken, sandal sebelah milik UN dan sebuah gayung.
Yakobet pun lantas
memanggil nama UN dengan keras, tetapi tak ada sahutan. Sehingga, dia kembali
ke rumah sambil membawa jeriken dan peralatan lainnya yang sebelumnya dibawa
UN. Yakobet lalu menyampaikan hal itu kepada suaminya agar segera mencari UN.
Yakobus lalu bergegas
mencari di sekitar sumur, tetapi tak menemukan UN. Dia lalu berjalan menuju
sungai yang berdekatan dengan sumur.
Yakobus terkejut saat
menemukan putrinya sudah tewas dengan tubuh telanjang dan penuh luka.
Dia lalu menutup tubuh
putrinya dengan pakaian dan melaporkan kejadian itu ke aparat desa setempat dan
polisi.
Usai menerima laporan, polisi lalu turun ke lokasi kejadian untuk olah tempat
kejadian perkara. Jenazah UN kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat untuk
divisum.
"Saat ini anggota
kita sedang memeriksa sejumlah saksi. Kasus ini masih dalam penyelidikan
intensif," ujar dia.*** kompas.com