Urgensi Teknologi dalam Pendidikan (Senandung Akar Rumput)

Urgensi Teknologi dalam Pendidikan (Senandung Akar Rumput)



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Teknologi saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Banyak perubahan di sekitar kita dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Salah satu bidang kehidupan yang ikut terpengaruh oleh perkembangan teknologi di dalamnya adalah dunia pendidikan. Dunia pendidikan kita telah mengalami kemajuan dan bergeser dari pendidikan konvensional ke arah pendidikan berbasis digital. Perubahan tersebut bisa kita lihat terutama pada abad 20. Guru dan peserta didik saat ini sudah banyak memanfaatkan teknologi, salah satunya komputer dan internet sebagai sarana pembelajaran.

Di era pandemi COVID 19, teknologi merupakan kebutuhan mendesak dalam bidang pendidikan yang digunakan oleh seluruh masyarakat dunia. Guru dan peserta didik dituntut untuk lebih melek dalam bidang teknologi karena proses belajar mengajar harus tetap berjalan meskipun tidak dapat bertatap muka secara langsung.

Situasi pandemi Covid 19 menuntut guru dan masyarakat akrab dengan teknologi. Mereka dituntut untuk mengurangi perjumpaan, karena merebaknya virus. Teknologi menjadi sarana untuk memutus mata rantai ketertinggalan dalam dunia pendidikan. Virus memang boleh membunuh manusia, tetapi tidak boleh membunuh masa depan pendidikan anak-anak kita.

Guru mulanya berpikir keras bagaimana caranya agar dapat mentransfer ilmu mereka meskipun tidak bertatap langsung dengan peserta didik. Dengan teknologi yang sekarang sudah luar biasa hebat, Proses belajar mengajar dapat dilakukan secara jarak jauh atau daring melalui Video Conference dan Learning Management System Online (LMS).

Merdeka Mengajar

Melalui transformasi teknologi yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, cukup banyak dampak yang bisa dirasakan secara langsung oleh sekolah. Sampai saat ini, tercatat lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan platform Merdeka Mengajar yang membuka akses pada pengembangan diri secara lebih mandiri, dan sesuai kondisi sekolah masing-masing. Perkembangan menarik lainnya adalah terdapat 3.500 komunitas belajar para guru, dan terkumpulnya lebih dari 55 ribu produk pembelajaran mandiri dari para guru.

Sebagai guru, saya juga merasakan bahwa dampak dari kurikulum merdeka. Guru lebih diberikan kebebasan dalam mengelola kelas dan materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Melalui teknologi yang ada, guru lebih bisa berinovasi dan tidak monoton dalam proses belajar mengajar.

Transformasi teknologi sebagai salah satu kemudahan dalam pembelajaran di era 4.0 adalah keniscayaan. Namun dalam praktik di lapangan, masih ada beberapa daerah di Indonesia yang belum bias menerapkan 100% kecanggihan teknologi. Masih banyak guru pula yang belum bias menguasai teknologi secara maksimal terutama para guru yang sudah berusia lebih dari 50 tahun. Kendala yang dihadapi dalam penggunaan teknologi diantaranya adalah karena faktor usia dan faktor sarana dan prasarana yang masih minim. Banyak sekolah yang belum mempunyai komputer dan jaringan internet bahkan di luar pulau Jawa masih banyak daerah yang tidak terdapat aliran listrik. Inilah tantangan pemerintah agar ke depan teknologi bisa dimanfaatkan secara merata untuk menunjang kemajuan pendidikan di seluruh Indonesia.

 ***

Tanjakan Beitara

Medio Harekaian, 03 November 2022



Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama