Banjir di Kupang, NTT, Minggu (25/12),
menghanyutkan dua rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi. Ilustrasi. (AP
Photo) Kupang, CNN Indo |
Selain itu ada 206
Kepala Keluarga (KK) di Desa Pariti, Kecamatan Sulamu harus mengungsi karena
rumah mereka terendam banjir setinggi satu meter.
Ratusan KK yang
mengungsi itu terdiri dari 156 kepala keluarga di Dusun IV Kukak dan 50 kepala
keluarga di Dusun I, Desa Pariti Kecamatan Sulamu. Tapi sejauh ini tidak ada
korban jiwa akibat bencana banjir yang terjadi sejak Minggu pagi.
"Info pasti jumlah
kepala keluarga dan rumah yang terdampak 206 KK, dan dua rumah hanyut terbawa
banjir, tapi tidak ada korban jiwa," kata Wakil Bupati Kupang, Jerry
Manafe saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com Minggu (25/12) sore.
Menurut Jerry
intensitas hujan yang tinggi dengan durasi yang panjang menjadi salah satu
penyebab banjir di tiga kecamatan di Kabupaten Kupang.
Selain itu, kata Jerry,
beberapa sungai dan kali kecil yang meluap karena belum dinormalisasi juga
menjadi penyebab banjir.
Menurutnya sungai dan
kali tidak bisa menampung debit air akibat hujan yang mengguyur sejak Sabtu
(24/12) hingga Minggu (25/12) siang.
Dia mengatakan ada tiga
kecamatan yang terdampak bencana banjir antara lain Kecamatan Kupang Tengah,
Kecamatan Takari dan Kecamatan Sulamu.
"Di Kecamatan
Kupang Tengah hanya sebagian kecil, tapi di Sulamu dan Takari hampir seluruh
mengalami bencana banjir," ujarnya.
Dia mengatakan pada
Minggu sore ini, air sudah berangsur surut, tapi proses evakuasi masih terus
dilakukan oleh petugas di lapangan.
"Kalau tadi pagi
(air) masih seukuran dada orang dewasa, tapi sore ini sudah mulai surut,"
imbuhnya.
Petugas gabungan dari
BPBD, TNI, Polri dan PMI sedang bekerja sekaligus untuk mendata warga di dua
Kecamatan yakni Kecamatan Takari dan Kupang Tengah yang terdampak banjir.
Pemkab juga telah
menyediakan sejumlah titik pengungsian di beberapa lokasi seperti gereja dan
kantor camat.
Dia menjelaskan petugas
BPBD Kabupaten Kupang telah menyalurkan logistik berupa bahan makanan seperti
telur dan mi instan bagi masyarakat.
"Bantuan secara
untuk penanganan awal sudah (disalurkan) untuk makan seperti beras dan mi
instan," kata Jerry.
Selain itu dari PMI
juga telah menyalurkan bantuan seperti air bersih, terpal dan beras.
Hujan yang mengguyur
wilayah Kota Kupang dan Kabupaten Kupang sejak Sabtu (24/12) malam hingga
Minggu (25/12) telah mengakibatkan banjir di sejumlah titik di Kabupaten
Kupang.
Selain merendam ratusan
rumah warga, air juga meluap ke jalan raya hingga memutus akses transportasi
darat di sekitar Jalan Timor Raya dan mengganggu aktivitas warga dalam
merayakan hari Natal.