Cristiano selalu
menjadi sorotan di Piala Dunia. Pertama, karena kata-katanya memaksa hengkang
dari Manchester United. Dia satu-satunya pemain dalam sejarah yang mencetak gol
di lima Piala Dunia. Selanjutnya apakah gol Bruno Fernandes ke gawang Uruguay
adalah miliknya atau bukan; dan kemudian debat tetkait susunan pemain dalam
starting eleven.
Dalam penampilan
terakhirnya di turnamen ini, pemain bernomor punggung 7 tersebut baru
diturunkan Fernando Santos pada babak kedua sebagai pemain pengganti.
Dan ia harus menitihkan
air mata ketika timnya dikandaskan Maroko untuk melaju ke semifinal. Kekalahan
mengejutkan dari Maroko ini mengindikasikan bahwa peluang besar untuk meraih trovi
piala dunia menjadi pupus.
“Memenangkan Piala
Dunia untuk Portugal adalah impian terbesar dan paling ambisius dalam karir
saya. Untungnya saya memenangkan banyak gelar berdimensi internasional,
termasuk untuk Portugal, tetapi untuk menempatkan nama negara kita di kaki
tertinggi di dunia adalah impian terbesar saya,” ungkapnya dalam postingan di
akun Instagram resminya.
Saya berjuang keras
untuk impian ini. Dalam lima penampilan, saya mencetak gol di Piala Dunia
selama 16 tahun, selalu bersama pemain hebat dan didukung oleh jutaan orang
Portugal. Saya memberikan segalanya. Saya meninggalkan segalanya di lapangan.
Saya tidak pernah berpaling dari pertarungan dan saya tidak pernah menyerah
pada mimpi itu,” lanjutnya.
“Sayangnya, kemarin
mimpi itu berakhir. Tidak ada gunanya bereaksi di saat panas. Saya hanya ingin
semua orang tahu bahwa banyak yang telah dikatakan, banyak yang telah ditulis,
banyak yang telah dispekulasikan, tetapi dedikasi saya untuk Portugal tidak
pernah hilang. Saya selalu berjuang untuk tujuan semua orang dan saya tidak
akan pernah meninggalkan rekan-rekan saya dan negara saya.”
“Tidak banyak lagi yang
bisa dikatakan untuk saat ini. Terima kasih Portugal. Terima kasih Qatar. Mimpi
itu indah selama itu berlangsung…. Sekarang, saya harap waktu akan menjadi
pembelajaran yang terbaik dan memungkinkan semua orang untuk menarik kesimpulan
mereka sendiri, “pungkasnya.
Tahun 2022 merupakan
periode tersulit Cristiano Ronaldo dalam karirnya. Di level klub, Manchester
United kandas untuk menembus Liga Champions pada 2021/22 dan kemudian Ronaldo
tidak dapat menemukan klub Liga Champions untuk pindah. Dia harus bertahan di
Old Trafford, tetapi tidak lagi menjadi starter utama.
Banyak penggemar
mempertanyakan kemana eks pemain Real Madrid ini akan berlabuh. Sementara itu
publik Portugis masih memujanya, sebab sang bintang tersebut sudah banyak
mempersembahkan gelar untuk negaranya termasuk EURO 2016.
Penampilannya di Qatar
menjadikan dirinya mencapai rekor penampilan internasionalnya yang ke-196
menyamai rekor yang dipegang oleh pemain depan Kuwait Bader Al-Mutawa
tetapi dia tidak dapat menandainya dengan momen spesial yang sering dia
hasilkan selama bertahun-tahun. Ronaldo juga memegang rekor untuk gol
internasional terbanyak dengan 118 gol.
Banyaknya fans Portugal
yang mengenakan kaos ‘Ronaldo 7’ di luar Stadion Al Thumama pada hari Sabtu
adalah tanda bahwa mereka tidak melupakan kejayaan masa lalunya meskipun apa
yang telah terjadi dalam beberapa minggu terakhir.
Sejumlah klub tertarik
untuk mengontrak Ronaldo ketika jendela transfer dibuka pada 1 Januari,
termasuk klub Arab Saudi Al-Nassr, yang memberinya tawaran besar pada pekan
lalu.
Timur Tengah jauh dari
tempat berburu yang menyenangkan baginya di turnamen ini tetapi mungkin itu
adalah tempat kita melihatnya beraksi selanjutnya.*