Antara Messi, Mbappe, Modric dan Hakimi, Siapa yang Terbaik Mengangkat Trovi Piala Dunia Qatar 2022?

Antara Messi, Mbappe, Modric dan Hakimi, Siapa yang Terbaik Mengangkat Trovi Piala Dunia Qatar 2022?



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Lionel Messi terus menciptkan rekor dalam karir sepak bolanya. Ia menyamai rekor Gabriel Batistuta dengan mencetak gol Piala Dunia ke-10 di perempat final Argentina melawan Belanda pada hari Jumat lalu.

Mega bintang Argentina itu, kini sedang dalam perburuan trovi Piala Dunia untuk pertama kalinya. Ini adalah momen Messi untuk membuktikan dirinya untuk membawa pulang trovi bergengsi itu.

Tercatat, Messi memiliki karier gemilang, memenangkan 10 gelar liga Spanyol, satu gelar liga Prancis, empat Liga Champions, Copa America 2021, dan rekor tujuh penghargaan Ballon d’Or yang diberikan kepada pemain terbaik dunia setiap tahun.

Tapi, tidak seperti pemain hebat sepanjang masa lainnya seperti Pele dari Brasil atau Diego Maradona dari Argentina, pemain berusia 35 tahun itu belum mampu memenangkan hadiah terbesar turnamen terbesar antar bangsa itu.

Kesempatan ini adalah terakhir baginya untuk mengulang kembali kejayaan yang pernah ditorehkan oleh legenda Argentina Diego Maradona.

Sedangkan Maroko memili jalan terjal untuk melaju ke fase selanjutnya. Pasalnya Maroko harus berhadapan dengan juara bertahan Prancis. Namun Maroko juga memiliki materi pemain yang merumput di liga elite Eropa.

Hakim Ziyech dari Chelsea dan Achraf Hakimi dari Paris St-Germain menjadi ujung tombak da harapan untuk mencapai final.

Kesuksesan mereka dibangun dengan pertahanan baja dan tingkat kerja keras tanpa henti. Tidak ada satu pemain lawan pun yang mencetak gol melawan Maroko sejauh ini di Qatar. Mereka hanya kebobolan sekali, gol bunuh diri melawan Kanada.

Mereka juga telah menjadi tim kuda hitam Afrika yang banyak mendapat perhatian dan dukungan sebab berhasil menumbangkan tim besar sekelas Spanyol.

Prancis dijadwalkan akan berjumpa Maroko pada Kamis, 15/23/22 mendatang. Les Bleus memiliki tugas yang berat untuk mempertahankan gelar. Mereka ingin mengikuti jejak Brasil 60 tahun lalu (pada 1962) berhasil mempertahankan gelar Piala Dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir pemegangnya gelar kesulitan untuk mempertahankan. Tim seperti Italia, Spanyol, dan Jerman semuanya tersingkir lebih awal sebagai juara bertahan selama 12 tahun terakhir, tetapi Prancis telah membuang kutukan itu.

Kemenangan hari Sabtu atas Inggris berarti mereka menjadi juara bertahan pertama sejak Brasil, pada 1998, yang mencapai semifinal.

Manajer Didier Deschamps, bagaimanapun, berkonsentrasi pada Maroko.

Selanjutnya Kroasia datang dengan kepala tegak, optimis akan menyingkirkan Argentina di Semi Final. Hal ini akan mengulangi final 2018, Prancis kontra Kroasia.

Kroasia kembali ke empat besar setelah menunjukkan performa yang luar biasa. Dengan mengalahkan Denmark dan Rusia melalui adu penalti dalam perjalanan ke final empat tahun lalu dan tahun ini melalui adu penalti melawan Jepang dan Brasil.

Ujung tombak Kroasia, Luka Modric memiliki penampilan yang luar biasa di semua fase. Gelandang tengah berusai 37 tahun itu terlihat tampil prima di waktu normal hingga tambahan waktu.

Kroasia pernah mengalahkan Argentina 3-0 di fase grup Piala Dunia 2018. Statistik ini akan menguntungkan Kroasia, namun diharapkan untuk tidak meremehkan tim asal Amerika Latin itu.*



Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama