Saat Feby menghadiri
acara di mal hingga malam hari. Dirinya hendak ke toilet dalam keadaan sepi.
Saat sedang buang air
kecil dia mengetahui ada seseorang yang merekamnya dari toilet samping.
"Kebetulan
toiletnya itu atasnya setengah kebuka gitu kan, nah waktu itu aku lagi buang
air kecil. Habis aku buang air kecil aku kayak feeling kayak ada seseorang
kamerain di atas. Aku lihat kayak ada tangan yang narik ke bawah gini. Aku
ngerasa wah ini pasti ada orang di samping lagi rekam," cerita Feby
Febiola.
Sebagai bentuk
pembelaan diri, Feby langsung menghampiri orang yang merekam dirinya di bilik
sebelah.
"Aku gedor pintu
sebelah. Dia nggak keluar-keluar. Aku teriak, 'Keluar kamu! Keluar kamu
sekarang! Aku tahu kamu merekam.' Terus dia kayak pura-pura lagi muntah-muntah
gitu," ceritanya.
Sayangnya, pelaku
tersebut berhasil melarikan diri.
Istri dari Franky
Sihombing tersebut kemudian meminta petugas keamanan untuk membawa pelaku ke
kantor polisi. Ia ingin memberikan efek jera.
"Dia buka pintu,
dia lari ke lobi. Kejar-kejaran gitu. Sampai di lobi ada sekuriti, langsung
ditangkap. 'Ada apa ini?' Saya bilang, 'Pak buka handphone-nya sekarang, buka
handphone-nya.' Ternyata di dalam folder video handphone-nya itu dia banyak
memvideokan perempuan-perempuan di toilet umum," beber Feby Febiola.
Ingin memberikan efek jera, Feby Febiola membawa masalah itu ke kantor polisi.
"Diamankan oleh
sekuriti, saya bilang ini orang nggak benar harus dibawa ke kantor polisi.
Diproses sepanjang proses itu dia telepon ibunya. Dia kuliah di universitas
swasta di Jakarta, nggak jelek juga universitasnya, bagus," ungkapnya.
"Ibunya datang,
bapaknya datang, adik-adiknya datang minta maaf. Terus cerita, 'Anak saya ini
nggak bandel, baik, tertutup, kalem," tutur Feby Febiola.
Ketika keluarga pelaku
datang, banyak hal yang dipikirkan dan dipertimbangkan oleh Feby Febiola.
Selain kesal dan takut ada korban lagi, Feby Febiola melihat sosok pelaku masih
muda dan patut mendapat kesempatan memperbaiki perilaku dan kesalahannya.
"Jadi setelah
keluarganya datang minta maaf saya ada waktu mikir antara kaget, kesal,
kesalnya bukan karena sudah direkam, tapi korbannya banyak. Tapi saya berpikir
dia masih muda ada kesempatan untuk berubah. Akhirnya saya tutup kasusnya.
Beberapa hari kemudian saya cabut (laporan). (Pelaku) sempat menginap di kantor
kepolisian," tukas Feby Febiola.
Kejadian ini membuat
Feby Febiola lebih berhati-hati di tempat umum. Ia juga mengingatkan orang lain
agar lebih berhati-hati menggunakan fasilitas toilet umum.
"Kalau trauma
nggak, tapi saya lebih hati-hati. Ini pelajaran buat kita semua ya, karena ini
peringatan buat cewek-cewek," pungkasnya.