Silent Night: Sunyi Senyap Menyambut Kelahiran Sang Imanuel di Malam Natal 2022

Silent Night: Sunyi Senyap Menyambut Kelahiran Sang Imanuel di Malam Natal 2022



Malam kudus, sunyi senyap ....

Alunan lagu merdu terus mengalir seiring dinyalakannya lilin natal. Setiap umat yang hadir juga turut bernyanyi, masuk ke dalam lirik lagu yang sedang diucapkan. Pandangan mata terfokus pada kandang natal yang sederhana. Ya, malam ini, seluruh umat kristiani tengah merayakan hari raya Natal, hari di mana sang juruselamat telah dilahirkan. Sang juru selamat telah datang ke dunia dan menjelma menjadi manusia. Sukacita menyambut kelahiran sang Kristus pun menggema. Lilin natal yang menyala juga seolah ingin menggambarkan kepada kita bahwa terang Kristus kini telah hadir di tengah-tengah kita.

Sesuai dengan lirik lagu malam kudus, di malam yang penuh sukacita ini, Kristus kini telah hadir bersama-sama dengan kita. Jauh dari kemewahan, jauh dari hiruk pikuk kebisingan duniawi, Kristus datang dengan cara yang sederhana. Ini sekaligus ingin mengingatkan kita bahwa pesta natal bukanlah segala hal yang berkaitan dengan kemewahan dan hingar-bingar, melainkan mengenai kesederhanaan. Walaupun Kristus adalah raja dari segala raja, tapi ia tidak mau disambut dengan segala macam kemewahan yang ada di dunia. Ia lahir di kandang domba, hanya dijaga oleh kedua orangtuanya dan juga para gembala saja. Meskipun begitu, bukan berarti ornamen dan segala macam dekorasi yang sudah kita siapkan tidak boleh digunakan. Janganlah sampai nilai-nilai yang ada pada Natal lewat begitu saja dan tertutup oleh hiasan dan dekorasi pesta semata. 

Dalam masa Natal ini, sukacita selalu hadir kepada kita semua. Kita berbahagia karena Tuhan sudah begitu baik kepada kita. Berkat kasih-Nya kepada manusia, Ia mengirimkan putra-Nya sendiri untuk hadir ditengah-tengah kita dan membebaskan manusia dari jerat dosa. Selain itu, sukacita natal juga hadir karena kita yakin dan percaya bahwa keselamatan itu benar adanya. Dengan datangnya Kristus, maka kita juga percaya bahwa nantinya ketika akhir zaman tiba, kita akan diselamatkan oleh-Nya.

Natal 2022 tentunya sudah terlihat jauh lebih normal jika dibandingkan dengan dua edisi Natal sebelumnya. Pembatasan yang sudah dilonggarkan, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, membuat Natal tahun ini terlihat lebih meriah. Meskipun begitu, status pandemi yang masih belum berakhir ini tentu membuat kita tidak bisa menghadirkan nuansa Natal yang sama seperti sebelum adanya pandemi. Namun, tidak ada salahnya juga jika kita memanfaatkan momen ini untuk lebih memahami nilai-nilai Natal, tidak hanya sekadar pesta dan tenggelam dalam gemerlap ornamen.

Refleksi diri tentunya juga penting dilakukan ketika kita merayakan hari raya. Apakah kita sudah benar-benar memahami apa itu Natal? Ataukah ini hanyalah perayaan tahunan biasa saja yang ketika harinya sudah usai, kita kembali menjalani hari-hari yang sibuk? Lalu, apakah kita lebih suka dengan Natal yang penuh dengan dekorasi dan lampu-lampu, ataukah Natal lebih baik dirayakan dengan secukupnya saja? Memang, tidak ada salahnya jika kita bisa menampilkan segala yang terbaik untuk menyambut hari raya setiap akhir tahun ini. Tapi, jika itu sudah menjadi berlebihan dan kita mulai melupakan apa yang sebenarnya kita peringatkan, lebih baik jika kita kembali merefleksikan diri. Jangan sampai dengan kesenangan kita untuk memeriahkan sebuah hari raya, kita menjadi lupa dengan apa yang seharusnya kita maknai dari hari kelahiran Kristus ini. 

Akhir kata, selamat menyambut hari raya Natal, semoga pesta Natal ini dapat membawa kedamaian bagi kita semua. Tuhan memberkati kita sekalian.



Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama