Dekorasi putih pada
pohon dan dinding
Lampu warna-warni
memercik di udara
Hiasan berwarna
keperakan dan keemasan mengisi jejak biru
Namun, semarak ini
tidak cukup mengisi kesenyapan minggu-minggu awal Desember.
Sepi.
Sunyi.
Senyap.
Merayap lambat di
langit-langit Desember.
Natal tahun ini
dirayakan sunyi.
Dekorasi yang memenuhi
dinding gereja,
Cahaya kecil
lampu-lampu mungil yang warnai dinding rumah.
Stoples-stoples kecil
yang berbaris di atas meja.
Cangkir-cangkir berukir
yang berjajar dengan gelas bertangkai panjang.
Lagu-lagu bernuansa
liburan Natal sayup terdengar.
Film-film bernuansa
liburan Natal berjejer di televisi.
Yang semarakkan
kesunyian Natal tahun ini.
Dekorasi gereja penuh
dengan jemaat separuh.
Meja berlimpah penganan
untuk tamu yang adalah tuan rumah.
Sunyi. Seperti dulu.
Kala terangnya bintang
temani langit malam gelap.
Senyap. Seperti dulu.
Masa lampau yang
tercatat sejarah.
Ketika kali pertama
Natal dirayakan, natal pertama yang dirayakan sunyi.
Sunyi dan senyap yang
mengundang percik-percik ketenangan.
Natal yang sunyi.
Natal yang senyap.
Natal yang tenang.
Ketenangan yang
memenuhi sunyi dan senyap dengan damai menenangkan.
Natal yang sunyi.
Tahun ini, kami
merayakan Natal yang sunyi.