Ilustrasi penganiayaan |
Diberitakan Saostar
Rabu (30/11/2022), kasus guru dipukuli suami saat sekolah online viral di media
sosial. Kejadian tersebut terjadi pada 25 November 2022.
Diketahui wanita
tersebut adalah seorang guru di SMA No 1 Xinmi di Provinsi Henan, China. Saat
mengajar online di rumah, sang suami tiba-tiba berteriak keras.
Dia kemudian menarik
kerah baju istrinya dan memukulinya.
Kala itu, jam belajar online masih berlangsung. Otomatis para murid menyaksikan
seluruh kejadian tersebut melalui laptop mereka.
Meski sang suami
kemudian menariknya keluar dari frame, para siswa masih mendengar suara pukulan
dan makian dari pria itu. Para murid pun tak tinggal diam mengetahui hal itu.
Mereka lantas memutuskan untuk menelepon polisi.
Setelah kejadian itu
diintervensi oleh banyak pihak, sang suami meminta maaf kepada istrinya dan
berjanji tidak akan mengulangi KDRT.
Petugas kepolisian mengatakan
kondisi guru tersebut baik-baik saja, tidak ada luka serius. Sang guru tidak
meminta polisi untuk memeriksa suaminya. Kedua belah pihak memutuskan berdamai.
Kejadian tersebut viral
di jejaring sosial dan langsung memicu banyak komentar dari netizen. Tak
sedikit netizen menganjurkan wanita itu untuk menceraikan suaminya. Selain itu,
banyak netizen juga memuji aksi tanggap para murid.
Suami Tampan, Istri Rela Jadi Korban KDRT
Kejadian serupa terjadi
di China. Seorang istri rela menjadi korban KDRT karena suaminya tampan
Pada 2021 lalu, seorang
wanita muda berusia 23 tahun bermarga Li di Hunan, China, baru-baru ini menjadi
buah bibir masyarakat setempat. Hal ini lantaran dirinya disebut menjadi korban
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Dikutip dari Chinapress.com,
Li sempat berjongkok di pinggir jalan dan menangis. Orang-orang yang lewat di
sekitarnya bertanya-tanya, hingga akhirnya mengetahui Li mendapat kekerasan
dari sang suami.
Disebutkan Li mendapat
beberapa kali pukulan saat itu. Diketahui, KDRT tersebut disebut sudah
berlangsung sejak tiga tahun yang lalu.
Awal mulanya, Li
bertemu suaminya melalui perkenalan lewat temannya. Ketika keduanya bertemu
untuk pertama kalinya, keduanya sangat tertarik dengan penampilan satu sama
lain.
Setelah sekitar 2 bulan
berkencan, akhirnya keduanya memutuskan untuk menikah. Tetapi, setelah menikah
perselisihan sering muncul.
Awalnya, itu hanya
saling melempar kata-kata yang buruk. “Saya tidak menyangka bahwa setelah
beberapa waktu, dia akan memukul dan menendang,” ujar Li.
Wanita muda itu pun
mengalami memar, kondisinya membuat orang tuanya merasa tertekan. Namun, selama
sang suami menundukkan kepalanya untuk meminta maaf, hati Li pun luluh dan
kembali memafkan sang suami.
Sementara dikutip dari
Mirror Press, kerabat dan teman kedua belah pihak sudah lama tidak tahan, dan
mereka membujuk Li untuk bercerai dari sang suami.
Sang suami juga
menyadari pernikahan keduanya tidak bisa lagi berlangsung, dan berinisiatif
untuk pergi ke pengadilan untuk mengajukan permohonan cerai.
Namun, Li bersikeras
untuk tidak melepaskan suaminya. Alasannya pertama, suaminya adalah cinta
pertamanya, sehingga dirinya tidak ingin menyerah begitu saja dengan kondisi
rumah tangganya.
Kedua, dia percaya
pernikahan berdasarkan persamaan shio, yakni ayam dengan ayam, dan anjing
dengan anjing. Hingga akhirnya alasan ketiga, Li mengungkap: “Suamiku sangat
tampan. Jika saya bercerai, akan sulit untuk menemukan yang tampan lagi.”
Suami Li Nu mengatakan
alasan dirinya nekat melakukan KDRT kepada sang istri lantaran tidak tahan
dengan perilaku istrinya.
Pria itu menyebut
memang banyak gadis-gadis lain yang mendekatinya, dan hal tersebut tidak
memberinya ruang pribadi.
Pria tersebut mengeluh
selama dia meninggalkan sang istri, dia harus melaporkan keberadaannya secara
teratur, jika tidak dia akan dicurigai berselingkuh.
Akhirnya, pasangan itu
melakukan prosedur mediasi melalui stasiun TV. Tanpa diduga, saat ini, Li Nu
tiba-tiba menyatakan dia hamil.
Setelah beberapa
pertimbangan, sang pria pun menyatakan kesediaannya untuk merawatnya. Tetapi,
dia juga berharap baik dirinya maupun sang istri belajar untuk saling percaya
sejak saat itu.
Karena dia sudah cukup
dengan kecurigaan Li Nu. Sebagai tanggapan, Li Nu menjawab dengan penuh
semangat: “Saya bersedia menyetujui semua persyaratan suaminya.”