Begini Cara Pastor Marselinus Wangu Lulusan STFK Ledalero Maumere NTT Sukses Makmurkan Warga Afrika Barat

Begini Cara Pastor Marselinus Wangu Lulusan STFK Ledalero Maumere NTT Sukses Makmurkan Warga Afrika Barat



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)“Tidak tega kita bicara nilai-nilai Injil di tengah situasi kemiskinan, kelaparan dan banyak orang terserang penyakit di sana sini”.

Demikian ujar Pastor Marselinus Wangu kelahiran Ende 9 September 1965, yang menjadi misionaris Katolik di negara miskin Togo, Afrika Barat.

Marsel tidak hanya bertugas mewartakan tetapi tenggelam pula dalam mensejahterakan masyarakat melalui pertanian dan gerakan sadar membaca, sejak 26 tahun silam sejak ditugaskan Oleh Kongregasi Serikat Sabda Allah (SVD) ke Togo tahun 1995.

Begitu mendengar Togo dan Afrika Barat, batin Wangu bergolak. Awalnya dia menolak, tapi setelah merenung ia pun setuju.

“Ini bagian salib yang harus saya pikul, Tuhan datang ke dunia bukan hanya untuk orang kaya dan benar saja, melainkan kaum miskin dan tertindas,” katanya.

Marsel pun mengusulkan ke keuskupan Dapaong mengenai pergulatan batinnya. Tidak lama keuskupan mengirim 2 unit traktor.

Berbekal traktor Marsel terjun sendiri ke lahan pertanian milik umat usai misa pagi dan sarapan. Dia menyetir sendiri traktor milik paroki bergilir di lahan-lahan milik umat.

Tidak lupa bibit pupuk dan pestisida milik keuskupan dia bagikan. Sebagian panen disimpan untuk kebutuhan sehari-hari, sebagian untuk biaya sekolah dan kegiatan sosial lainnya.

Dia pun mengajarkan cara membuat pupuk organik yang dipelajari di Ende asalnya ketika dia dapat cuti pulang kampung.

Selain pertanian, Marselinus konsen di kualitas generasi muda. Ia membuka perpustakaan di paroki untuk siswa SD sampai menengah.

Anak-anak didampingi membaca menulis berhitung di perpustakaan sederhana, yang sudah mahir dilibatkan membaca kitab suci saat misa Minggu.

Poligami dan perayaan natal yang berlebihan sudah menjadi tradisi di negara Togo yang miskin. Ini menjadi PR berat buat pak pastor. Ini tantangan yang tidak mudah bagi Marsel.

Membawa orang Togo keluar dari kemiskinan, ketidaktahuan, tekanan adat dan keterpurukan. Beberapa kali kongregasi SVD meminta Marselinus pulang ke Indonesia, tetapi dia menolak.

“Karya misi di Togo sangat menantang, belum banyak umat yang berhasil, namun saat sebagian dari mereka sukses secara rohani dan jasmani, saya yakin itu kuasa Tuhan,”.

Selamat Natal dan tahun Baru saudaraku.*(Zaenal). bulir.id



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama