Eksotik! inilah Tempat Terindah untuk Melihat Australia dari NTT

Eksotik! inilah Tempat Terindah untuk Melihat Australia dari NTT

Keren, ini tempat terindah untuk melihat Australia dari NTT (Foto: tangkapan layar YouTube BBKSDA NTT.)


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Salah satu tempat terindah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa melihat Australia, menjadi lokasi yang keren untuk dinikmati.

Tempat terindah di NTT ini bisa melihat
kelap-kelip cahaya lampu dari tepi utara Benua Australia pada malam hari bila cuaca cerah, pemandangan yang sangat keren.

Bukan hanya menjadi lokasi yang indah dan keren, tempat ini juga merupakan habitat satwa prioritas Kakatua Putih Kecil Jambul Kuning.

Selain itu juga menjadi habitat bagi rusa Timor dan tempat bertelurnya penyu.

Bukit pasir yang terbentuk akibat terpaan angin adalah daya tarik tersendiri, menghadirkan suasana padang pasir di kawasan ini.

Tempat ini berlokasi di Taman Wisata Alam (TWA) Menipo,  terletak di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, dapat ditempuh sekitar 3 sampai 4 jam dari Kota Kupang.

Dilansir oleh Setapak Rai Numbei dari bbksdantt.menlhk.go.id dalam artikel berjudul Alam Spektakuler TWA Menipo, disampaikan bahwa alam TWA Menipo sungguh spektakuler.

Pada malam hari dalam kondisi cuaca cerah dan laut tenang akan terlihat kelap kelip cahaya lampu dari tepi pantai utara Benua Australia.

Sembari menikmati panorama, dapat dilakukan pengamatan kehidupan satwa liar, lintas alam, berkemah, pengamatan burung, fotografi, konservasi penyu, bersampan, dan olahraga selancar ombak.

Wisata pendidikan berupa pengenalan jenis-jenis mangrove, burung, atapun penelitian tentang satwa liar dan keunikan bentang alam TWA Menipo.

Memandang deburan ombak pantai selatan yang mengantarkan kembalinya sang pengelana laut, TWA Menipo menyuguhkan romantisme alam pesisir Pulau Timor.

Wisata minat khusus, demikian tagline yang dapat disematkan kepada kawasan pelestarian alam ini.

Tidak berlebihan tentunya karena selain dianugerahi keanekaragaman hayati, fenomena alam TWA Menipo adalah obyek daya tarik wisata alam yang unik dan menarik.

Potensi ekowisata pada kawasan ini terdapat pada atraksi alam, budaya masyarakat sekitarnya, dan kegiatan konservasi penyu.

TWA Menipo yang terdiri dari dua daratan terpisahkan oleh muara sungai dan seolah-olah terlihat menyatu saat air surut, juga merupakan habitat satwa prioritas Kakatua Putih Kecil Jambul Kuning.

Sand dune (bukit pasir) yang terbentuk akibat terpaan angin adalah daya tarik tersendiri, menghadirkan suasana padang pasir di kawasan pesisir selatan Pulau Timor.

Selain merupakan habitat bagi rusa Timor dan tempat bertelurnya penyu, TWA Menipo juga menyimpan potensi keindahan alam yang cukup tinggi berupa panorama alam pantai dengan pasir putih  yang dapat memberikan peranan dan manfaat bagi kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan pariwisata.

Terletak di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, TWA Menipo dapat ditempuh sekitar 3-4 jam dari Kota Kupang.

Luas kawasan ini adalah 2449,50 Ha yang terdiri atas daratan di Pulau Timor bagian selatan, perairan selat, dan Pulau Menipo (571,80Ha). Meski seolah-olah terpisah selat sejauh 170-300 m, Pulau Menipo masih merupakan bagian dari Pulau Timor.

Letak geografis TWA Menipo adalah 124°07’-124°14’ Bujur Timur dan 10°08’-10°11’ Lintang Selatan. Konturnya datar dengan ketinggian maksimum 40mdpl dan kelerengan 0-8%. Jenis tanahnya adalah aluvial dan kambisol eturik. Termasuk ke dalam iklim kering (semi arid) dan tingkat kelembaban udara rendah, curah hujannya berkisar 185,33 – 191,875 mm/tahun.

TWA Menipo tersusun atas ekosistem savana, hutan pantai, dan hutan mangrove. Dengan luas 246 Ha, ekosistem savana didominasi oleh jenis lontar (Borrassus flabelifer), asam (Tamarindus indica), kesambi (Schleichera oleosa), dan waru (Hibiscus tiliacius). Berfungsi sebagai wind barrier alami, vegetasi cemara (Casuarina equisetifolia) tumbuh pada hutan pantai.

Hutan mangrovenya didominasi oleh jenis Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Ceripos tagal, Bruguiera conyugata dan Bruguiera exaristata, serta komponen tambahan berupa daun kacang (Ipomea pes-capraee) dan gulung-gulung (Spinifex littoreus).

Masyarakat di Desa Enoraen dan Pakubaun memiliki kearifan lokal terhadap keberadaan hutan, yaitu adanya larangan penebangan mangrove dan perusakan terumbu karang, serta untuk senantiasa menjaga lingkungan.

Buaya (Crocodylus porosus) terkadang dapat ditemukan pada perairan selat hingga ujung pulau. Buaya betina bertelur di area hutan mangrove sehingga anak-anak buaya kadang ditemui pada hutan mangrove di pinggir pulau.

Pulau Menipo adalah tempat kembalinya sang pengelana laut, penyu lekang atau penyu ridel (Lepidochelys olivacea).

Jenis lain yang dapat dijumpai adalah penyu hijau (Chelonia mydas), penyu tempayan (Caretta caretta), dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata). 

Sejak tahun 2007, telah dilaksanakan konservasi penyu, dengan menggunakan metode sarang semi alami. Bulan Juni-September adalah puncak proses bertelurnya penyu lekang di TWA Menipo. ****** kliklabuanbajo.id



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama