Kasus pemerkosaan di
Bangalore tersebut merupakan satu dari banyak kasus serupa yang terjadi di
India. Karena sebagian besar korban takut menceritakan pengalamannya soal kasus
‘pemerkosaan untuk penyembuhan’ ini hampir tidak ada yang masuk ke meja kepolisian.
Homoseksual di India
terancam hukuman sepuluh tahun penjara. Karena hal inilah, banyak keluarga yang
melakukan pemerkosaan agar anaknya terhindar dari hukuman.
Sejumlah korban sempat
meminta tolong pada organisasi LGBT Collective di Telangana. Dalam lima tahun
terakhir, terdapat 15 kasus pemerkosaan dalam keluarga di India.
“Kami yakin masih
banyak kasus lainnya, tapi tidak dilaporkan,” kata Vyjayanti Mogli dari LGBT,
seperti yang dikutip metrotvnews.com dari Mirror.co.uk.
Mogli menyebut banyak
korban yang ingin menghapus ingatan buruknya setelah diperkosa anggota
keluarga. Mereka lebih memilih pergi dari keluarganya ketimbang melaporkannya
ke polisi.
“Banyak pemerkosaan
tidak dilaporkan di India, dan bahkan membutuhkan bertahun-tahun sebelum kasus
seperti ‘pemerkosaan untuk penyembuhan’ ini dapat diperbincangkan. Saya ingin
menceritakan kisah itu,” tutur Deepthi Tadansaki, sineas yang ingin
memunculkannya dalam sebuah film.
Hal yang mengejutkan
adalah, banyak orangtua yang memilih salah satu anggota keluarga, semisal
sepupu, untuk melakukan pemerkosaan.
“Orangtua dalam sebuah
keluarga meyakini melakukan hubungan seks seperti itu, walaupun dipaksa, dapat
menyembuhkan (homoseksual),” ujar Mogli.
Pada 2013, Mahkamah
Agung India memberlakukan kembali hukum yang melarang adanya hubungan sesama
jenis.
Sumber:
www.unikaneh.net