"Kami belum bisa
melaut karena gelombang masih tinggi," kata Yefta Dilak, salah seorang
nelayan di Kupang, Ahad (1/8).
Ia menjelaskan, para
nelayan di Kota Kupang sudah dua pekan tidak melaut karena cuaca buruk.
Menurutnya, angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah perairan Teluk Kupang
menyebabkan banyak perahu dan kapal-kapal pencari ikan milik nelayan tidak
melaut karena gelombang mencapai 1,5 hingga 2 meter.
"Ketinggian
gelombang mencapai dua meter di wilayah perairan Teluk Kupang tentu sangat
membahayakan, sehingga banyak nelayan yang tidak berani turun melaut mencari
ikan," kata Yefta Dilak.
Dia mengatakan, saat
ini banyak kapal ikan milik para nelayan berlabuh di Pelabuhan Perikanan Oeba,
Kota Kupang, untuk berlindung selama cuaca buruk melanda
daerah itu.
Kepala Dinas Perikanan
Kota Kupang Ejbends Doeka mengingatkan para nelayan di daerah itu untuk selalu
waspada dan tidak memaksakan diri turun ke laut untuk mencari ikan selama cuaca
buruk.
"Apabila terjadi
cuaca buruk maka sebaiknya tidak melaut karena sangat beresiko terjadinya
kecelakaan laut pada saat gelombang tinggi dan angin kencang seperti terjadi
saat ini," kata Ejbends Doeka.
Sebagai dampak cuaca
buruk, lanjutnya, ikan segar yang dijual di Kota Kupang menjadi terbatas.
"Kapal-kapal dengan bobot yang besar saja yang bisa melaut, sedangkan
perahu dengan tonase kecil tentu tidak bisa melaut karena gelombang masih
tinggi," ujarnya.
Ia mengingatkan para
nelayan agar terus mengikuti perkembangan cuaca dari BMKG Kupang sebelum turun
melaut, sehingga lebih aman selama bekerja di laut.
"Informasi
perkembangan cuaca harus menjadi acuan bagi para nelayan untuk turun ke laut
mencari ikan. Apabila cuaca sedang dalam kondisi buruk sebaiknya tidak turun ke
laut," kata Ejbends Doeka.*** Antara