Umat Katolik Tionghoa Di Alor NTT Rayakan Imlek Dalam Perayaan Misa, Berbagi Sukacita Dengan Anak-Anak

Umat Katolik Tionghoa Di Alor NTT Rayakan Imlek Dalam Perayaan Misa, Berbagi Sukacita Dengan Anak-Anak



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Perayaan hari raya Imlek atau Tahun Baru Cina di tahun 2023 ini menyimpan kesan tersendiri bagi umat Katolik keturunan Tionghoa yang ada di Kabupaten Alor. Ratusan umat Tionghoa bersama ribuan umat Katolik di Paroki Yesus Gembala Yang Baik Kalabahi merayakan hari raya Imlek dalam perayaan misa syukur pada Minggu 22 Januari 2023.

Kemeriahan perayaan misa Imlek ini nyaris tidak beda dengan misa perayaan menyambut tahun baru Masehi. Hiasan-hiasan bola lampion dan aksesories Imlek menghiasi ruangan gereja dari pintu masuk hingga ke bagian Altar.

Sukacita misa Imlek ini semakin nampak karena hampir semua umat, baik orang tua, remaja, dan anak-anak yang hadir dalam perayaan syukur tersebut mengenakan busana berwarna merah. Usai misa tersebut semua anak-anak yang mengikuti misa diberikan bingkisan angpao dari Umat Tionghoa yang dipimpin oleh Ibu Ing Yubianto.

Misa syukur perayaan Imlek ini langsung dipimpin Pastor Paroki Yesus Gembala Yang Baik Kalabahi, Romo Simon Tamelab, Pr bersama Pastor rekan Romo Rio Kosat, Pr dengan Lektor Aci Lili dan Bapak Vinsen Sulu, serta dimeriahkan dengan koor dari Kelompok Umat Basis (KUB) Santu Vinsensius Apaulo.



Romo Simon dalam renungan misa tersebut mengatakan, bacaan-bacaan Kita Suci untuk perayaan misa Minggu ini merupakan sebuah inspirasi atau mengajak kita untuk merenung bahwa kehadiran kita harus membawa suka cita, suasana baru, dan manfaat bukan hanya untuk diri kita sendiri, namun juga baru orang lain.

Lebih dari itu, ungkap Romo Simon, Yesus Kristus sebagai pedoman kita mengajarkan agar semua kita hidup bersaudara, dan ini Yesus tunjukkan dengan memanggil para muridnya dalam karya keselamatan, dimana Yesus tidak memandang orang-orang dari golongan tertentu namun dari macam-macam golongan, karena didalam Kristus semua adalah bersaudara.

Romo Simon juga mengingatkan kepada semua umat untuk selalu membagi berkat bagi sesama, dan percayalah berkat tidak akan berkurang, jika kita berbagi dalam kasih.

Pada kesempatan tersebut, Romo Simon menyatakan pada hari raya tahun baru Cina ini atau di tahun kelinci air ini akan memberikan kesejukan, kesegaran agar semua kita bekerja lebih keras lagi dan menjadi berkat bagi orang lain. Usaha, rencana dan kerja kita akan dilimpahkan berkat oleh Tuhan.

Sementara itu salah seorang tokoh umat Ibu Ing Yubeanto sebelum berkat penutup pada kesempatan tersebut menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memeriahkan perayaan syukur misa Imlek tersebut

Ing Yubeanto mengatakan tahun baru Imlek tahun ini adalah memiliki simbol tahun kelinci air. Dengan kelinci air, maka usaha yang ada lebih tenang, dan mendatangkan rezeki yang lebih baik.

Seperti disaksikan Wartawan, perayaan misa Imlek tersebut diisi dengan acara pembagian bingkisan angpao Umat Katolik Tionghoa kepada anak-anak yang mengikuti misa tersebut. Bingkisan tersebut dibagikan oleh Romo Simon dan Romo Rio didampingi Ibu Ing Yubeanto.

Usai perayaan misa terlihat umat antusias berjabat tangan dan foto bersama dengan umat Tionghoa, dan dilanjutkan dengan acara makan bersama di rumah Pastoran.***

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama