Kemeriahan perayaan
misa Imlek ini nyaris tidak beda dengan misa perayaan menyambut tahun baru
Masehi. Hiasan-hiasan bola lampion dan aksesories Imlek menghiasi ruangan
gereja dari pintu masuk hingga ke bagian Altar.
Sukacita misa Imlek ini
semakin nampak karena hampir semua umat, baik orang tua, remaja, dan anak-anak
yang hadir dalam perayaan syukur tersebut mengenakan busana berwarna merah.
Usai misa tersebut semua anak-anak yang mengikuti misa diberikan bingkisan
angpao dari Umat Tionghoa yang dipimpin oleh Ibu Ing Yubianto.
Misa syukur perayaan
Imlek ini langsung dipimpin Pastor Paroki Yesus Gembala Yang Baik Kalabahi,
Romo Simon Tamelab, Pr bersama Pastor rekan Romo Rio Kosat, Pr dengan Lektor
Aci Lili dan Bapak Vinsen Sulu, serta dimeriahkan dengan koor dari Kelompok
Umat Basis (KUB) Santu Vinsensius Apaulo.
Romo Simon dalam
renungan misa tersebut mengatakan, bacaan-bacaan Kita Suci untuk perayaan misa
Minggu ini merupakan sebuah inspirasi atau mengajak kita untuk merenung bahwa
kehadiran kita harus membawa suka cita, suasana baru, dan manfaat bukan hanya
untuk diri kita sendiri, namun juga baru orang lain.
Lebih dari itu, ungkap
Romo Simon, Yesus Kristus sebagai pedoman kita mengajarkan agar semua kita
hidup bersaudara, dan ini Yesus tunjukkan dengan memanggil para muridnya dalam
karya keselamatan, dimana Yesus tidak memandang orang-orang dari golongan
tertentu namun dari macam-macam golongan, karena didalam Kristus semua adalah
bersaudara.
Romo Simon juga
mengingatkan kepada semua umat untuk selalu membagi berkat bagi sesama, dan
percayalah berkat tidak akan berkurang, jika kita berbagi dalam kasih.
Pada kesempatan
tersebut, Romo Simon menyatakan pada hari raya tahun baru Cina ini atau di
tahun kelinci air ini akan memberikan kesejukan, kesegaran agar semua kita
bekerja lebih keras lagi dan menjadi berkat bagi orang lain. Usaha, rencana dan
kerja kita akan dilimpahkan berkat oleh Tuhan.
Sementara itu salah
seorang tokoh umat Ibu Ing Yubeanto sebelum berkat penutup pada kesempatan
tersebut menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memeriahkan
perayaan syukur misa Imlek tersebut
Ing Yubeanto mengatakan
tahun baru Imlek tahun ini adalah memiliki simbol tahun kelinci air. Dengan
kelinci air, maka usaha yang ada lebih tenang, dan mendatangkan rezeki yang
lebih baik.
Seperti disaksikan
Wartawan, perayaan misa Imlek tersebut diisi dengan acara pembagian bingkisan
angpao Umat Katolik Tionghoa kepada anak-anak yang mengikuti misa tersebut.
Bingkisan tersebut dibagikan oleh Romo Simon dan Romo Rio didampingi Ibu Ing
Yubeanto.
Usai perayaan misa
terlihat umat antusias berjabat tangan dan foto bersama dengan umat Tionghoa,
dan dilanjutkan dengan acara makan bersama di rumah Pastoran.***