Berikut ini beberapa
pakaian adat khas NTT yang memiliki keunikan dan kekhasan masing-masing
dilansir dari romadecade.org, Rabu (8/2/23).
Pakaian Adat Suku Rote
Suku Rote merupakan
suku yang pernah bermigrasi dari pulau Seram, Maluku. Kini, sudah menjadi
penduduk asli dari pulau Rote. Suku ini juga mendiami beberapa pulau lainnya di
NTT, seperti Pulau Timor, Pulau Ndao, Pulau Pamana, Pulau Nuse, Pulau Heliana,
Pulau Manuk, Pulau Landu dan masih banyak lagi pulau lainnya.
Pakaian adat NTT Suku
Rote ini dijadikan sebagai ikon dari pakaian adat daerah untuk wilayah NTT.
Hal tersebut
dikarenakan memang pakaian yang ada di Suku Rote ini mempunyai model yang unik
dengan berbagai ciri khas dan juga sejarah serta nilai filosofis yang tinggi
pada baju adat tersebut.
Pakaian Adat Suku Dawan
Suku Dawan merupakan
suku yang tinggal di beberapa wilayah yang ada di NTT, seperti Belu, Kupang dan
Timor. Pakaian adat NTT suku Dawan ini dinamakan dengan baju Amarasi.
Baju ini digunakan oleh
kaum wanita dan terdiri dari beberapa komponen. Di antaranya kebaya, sarung
tenun yang digunakan sebagai bawahan, selendang yang diselempangkan untuk
menutupi dada.
Pakaian Adat
Suku Helong
Suku Helong merupakan suku dengan mayoritas penduduk asli dari Pulau Timor. Kebanyakan Suku Helong berada di wilayah Kupang, tepatnya di Kupang Tengah dan Kupang Barat. Selain itu, Suku Helong juga berada di Pulau Semau dan Pulau Flores.
Pakaian adat Suku Helong dibagi menjadi dua jenis, yakni pakaian adat yang dikhususkan untuk wanita dan pakaian adat yang dikhususkan untuk laki-laki.
Pakaian Adat Suku Sabu
Ini merupakan suku yang
tinggal di pulau Hai Rau, tepatnya berada di daerah Kabupaten Kupang, NTT. Pakaian
adat Suku Sabu juga dibedakan menjadi dua jenis, yakni digunakan untuk pria dan
digunakan untuk wanita.
Pakaian adat Suku Sabu
yang digunakan untuk kaum pria biasanya terdiri dari atasan, berupa kemeja
putih dengan lengan panjang. Sedangkan, pada bagian bawahnya biasanya akan
menggunakan sarung yang terbuat dari bahan kain katun.
Pakaian Adat
Suku Sumba
Suku yang mendiami
Pulau Sumba ini pakaian adatnya disebut dengan hinggi yang terdiri dari dua
lembar, yakni ada hinggi kawuru dan hinggi kombu. Sedangkan pada bagian kepala
akan dilengkapi dengan ikat kepala yang dililitkan atau diikat dengan membentuk
jambul. Posisi jambul ini bisa berada pada bagian depan atau samping kiri dan
juga kanan. (ek/pr/um)