Momen Rocky Gerung benarkan Tali Sepatu, Kepincut Emosi Karena tidak Nyaman dengan Ali Mochtoar Ngabalin

Momen Rocky Gerung benarkan Tali Sepatu, Kepincut Emosi Karena tidak Nyaman dengan Ali Mochtoar Ngabalin



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk) Pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung terlibat debat sengit dengan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Mochtar Ali Ngabalin. Peristiwa ini terjadi di momen ulang tahun TV One yang ke 15 di Stasiun TV One, Selasa malam (14/2). Rocky yang saat itu tengah berbicara sebagai narasumber tidak nyaman dengan kelakuan Ali Mochtar Ngabalin yang terus menyela pembicaraannya.

Mulanya, Rocky mengkritik Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia (Menkopolhukam) Mahfud MD yang mengomentari putusan mati terpidana pembunuhan berencana terhadap brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat, Ferdy Sambo.

Diketahui, Mahfud MD menilai putusan terhadap FS sudah sangat tepat karena memenuhui ketentuan maksimal hukuman terhadap pelaku pembunuhan berencana.  Namun, Rocky menilai Mahfud terlalu gegabah mengomentari itu karena upaya hukum belum tuntas. Ia meminta Mahfud yang duduk di sampingnya agar lebih baik diam, selain karena putusan FS belum final juga karena itu dapat menjadi preseden bagi para hakim.

“Hebat Pak Mahfud bisa menyelamatkan pengadilan. Itu akan jadi preseden semua hakim, akan minta penyelamatan lewat Mahfud MD yang adalah Menkopolhukam. Kan ngaco itu namanya. Apapun yang diucapkan Pak Mahfud itu bagus, udah betul. Ini Pak Sambo ini belum final, dia punya kesempatan untuk banding segala macam. Hakim ke depan akan memakai prinsip preseden,” kata Rocky.

Belum selesai Rocky melanjutkan pembicaraannya, Ali Mochtoar Ngabalin yang berada di bagnku penonton menimpali Rocky. Mendengar itu Rocky mengeluarkan jurus andalannya dengan menyebut Ngabalin sebagai barang.

“Saya hanya menanggapi orang, nggak menanggapi barang, ya,” sentil Rocky yang disambut tawa dan terikan penonton.

“Saya lanjut ya, saya mau kritik teman saya Pak Mahfud, tidak ada hak dari eksekutif untuk menilai putusan yudikatif, itu poin saya. Jadi kalau pak Mahfud katakan itu putusan yang bagus itu akan jadi preseden, bahwa keputusan berikut dibanding juga nanti hakimnya minta nasihat Pak Mahfud. Jadi sebaiknya diam, jangan komentari. Satu poin,” tandas Rocky.

Mendengar itu Ngabalin Kembali menyela Rocky. Rocky tampak mulai emosi. “Ini ada barang yang berisik,” kata Rocky.

Rocky melanjutkan pembicaraanya. Ia mengaitkan putusan Sambo dengan usaha dan proyek besar penyelamatan Hak Asasi Manusia (HAM). Rocky tampaknya setuju FS dihukum berat tapi tidak dengan hukuman mati.

“Yang kedua nggak ada semacam kritik terhadap putusan yang akan mematikan Hak Asasi Manusia. Memang orang marah pada Sambo tapi dunia sekarang lagi berupaya untuk moratorium Capital punishment atau death penalty. Barang tadi ngerti nggak antara capital punishment dengan death penalty itu,” Sindir Rocky menyasar Ngabalin yang terus berisik.

Mendengar itu Ali Mochtar Ngabalin menaggapinya dengan penuh emosi dan suara keras. “Rocky……lu selalu hebat, ya. Tolong kasih saya waktu, untuk membatah cara berpikirnya. Semua orang bisa tertipu dengan mainan kata-katanya. Makanya, saya minta kasih waktu saya. Suapaya TV One adil. Pak Mahfud tenang aja saya ada. Saya yang hadapi Bapak terlalu tinggi,” kata Ngabalin sambil melihat ke arah Mahfud.

Rocky lantas agak sedikit bergeser dari tempat duduknya sambil membenarkan tali sepatunya. “Bentar, bentar saya ikat tali sepatu saya ini, supaya sepatunya nggak melayang ke orang itu,” mengarah ke Ngabalin.

Ngabalin lantas tertawa sinis. “hahhhaa, brooo..hehee. Bung kalau main otak kita bisa. Tapi kalau main otot juga kita punya barang itu barang. Hati-hati bung,” timpal ngabalin dari arah penonton.

“Makanya jangan benarin tali sepatu. Nggak benar itu kalimat. Masa orang berilmu begitu kayaknya,” tambah Ngabalin.

Pemandu acara akhirnya mengambil alih pembicaraan dengan mengajak semua yang ada di studio agar tetap tenang sembari menjaga etika berdiskusi. Rocky melanjutkan pembicaraanya dengan terus menyentil pidana mati FS dari sisi humanisme dan Hak Asasi Manusia.



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama