RIP! Romo Kepala Sekolah SMAK St Klaus Kuwu, Ruteng Ditemukan Tewas, Diduga Bunuh Diri

RIP! Romo Kepala Sekolah SMAK St Klaus Kuwu, Ruteng Ditemukan Tewas, Diduga Bunuh Diri

Kepala SMAK St. Klaus Kuwu, Ruteng Kabupaten Manggarai Provinsi NTT, Romo Ansi Syukur ditemukan tewas di kamarnya pada Kamis (16/02/2023) pagi. (Dok Warga)

Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Kepala SMAK St. Klaus Kuwu, Ruteng Kabupaten Manggarai Provinsi NTT, Romo AnsiSyukur ditemukan tewas pada Kamis (16/02/2023) pagi.

Dugaan awal, Romo Ansi Syukur ditemukan tewas bunuh diri di kamarnya di komplek SMAK St Klaus Kuwu, Ruteng Kabupaten Manggarai Provinsi NTT.

Romo Ansi Syukur ditemukan oleh salah seorang siswa SMAK St Klaus Kuwu, Ruteng Kabupaten Manggarai Provinsi NTT yang hendak membangunnya untuk misa pagi.

Romo Ansi syukur diketahui sudah menjabat Kepala SMAK St. Klaus Kuwu sejak beberapa tahun lalu.
Sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak SMAK St. Klaus Kuwu, Ruteng.
Sebelum menjabat Kepala Sekolah SMAK St. Klaus,

Romo Ansi Syukur bekerja di Yayasan Persekolahan Umat Katolik Manggarai (Yayasan SukmaSukma) lembaga milik Keuskupan Ruteng yang menaungi sekolah-sekolah katolik dari tingkat dasar hingga menengah.

Ia juga pernah bekerja sebagai dosen di Universitas Katolik Santu Paulus Ruteng ketika kampus itu masih berstatus sebagai sekolah tinggi.

Saat ini, jenazah Romo Ansi Syukur sudah dibawa ke RSUD Ben Mboi Ruteng.

Hingga kini belum ada keterangan resmi dari Polres Manggarai, namun Kapospol Ruteng, Bripka Yohanes Sardin bersama Bhabinkamtibmas, Aipda Arkadios Arnol, Bripka Yoni Tadungan dan Bripka Fransiskus Janggur sudah berada TKP dan memasang garis polisi. *** victorynews.id








 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama