SOSIALISASI - Anita Jacoba Gah, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat saat melakukan sosialisasi Program Indonesia Pintar (PIP) di Aula SMAN 3 Kupang. |
Menurut anggota
DPR RI Fraksi Partai Demokrat ini bahwa dikembalikan dana sebesar Rp 7,9 miliar
itu, karena rekening bank dari 11 ribu siswa-siswi di Provinsi NTT belum
diaktivasikan.
"Ada 11 ribu anak
lebih yang buku rekening banknya belum diaktivasi, maka dana
sebesar itu masuk kembali ke kas umum negara pada 31 Januari 2023
kemarin," kata Anita Gah kepada POS-KUPANG.COM, Senin 27 Maret 2023.
Menurut dia, persoalan
ini menjadi perhatian seriusnya sebagai perwakilan rakyat NTT di Pusat.
Khususnya untuk dana PIP itu.
"Sebagai wakil
rakyat di pusat, saya akan serius untuk menangani persoalan PIP, terutama untuk
aktivasi buku rekening bank anak-anak," tegasnya.
Menurut Anita, semua
warga NTT, khusus untuk
anaknya sebagai penerima PIP wajib mengetahui pentingnya aktivasi buku rekening
bank untuk melakukan pencairan uangnya.
Ia menegaskan persoalan
aktivasi sebenarnya terletak pada pihak dinas p dan K. Dimana kata dia Dinas
yang mengetahui tentang aktivasi rekening bank itu dari pihak kementerian.
"Dinas yang tahu
lebih awal itu aktivasi rekening bank yang disurati langsung kementerian
pendididkan. Dinas juga harus sampaikan kepada pihak sekolah, terutama orang
tua," jelasnya.
Selain itu, menurut dia
bank penyalur yakni Bank BRI dan BNI pun sama mengetahui hal tersebut, karena
mereka yang membuat nomor rekening untuk para siswa penerima PIP itu.
"Pihak Bank mereka
tahu kalau dana atau beasiswa itu masuk, mereka juga yang buat buku
rekeningnya. Mereka juga bisa bantu untuk informasikan ke
sekolah-sekolah," ujarnya.
Ia meminta masyarakat
harus mewaspadai pihak bank yang melakukan aktivasi rekening bank tanpa sepengetahuan
orang tua.
"Terbukti bahwa
ada beberapa orang tua siswa yang satu atau dua tahun tidak tahu beasiswa itu,
tapi begitu ketahuan dan terbongkar langsung diproses dan cair semuanya.
Berarti selama itu dana bantuan itu diaktivasi secara diam-diam makanya tidak
ditarik ke kas negara," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa
dalam pertemuan dengan ratusan kepala sekolah dan operator di Provinsi NTT bersama perwakilan
dari Kemendikbudristek serta pihak bank penyalur di Aula SMAN 3 Kupang telah
menyampaikan akan persoalan aktivasi rekening bank itu.
"Dalam pertemuan
tadi saya telah sampaikan kepada semua pihak tentang persoalan aktivasi
rekening bank ini, dan saya tegaskan bahwa ini jadi perhatian pihak Dinas P dan
K serta pihak bank penyalur," tambahnya. *** flores.tribunnews.com