Jelang Paskah, Umat Katolik Lakukan "Sakramen Pengakuan Dosa" Apaan Tuh?

Jelang Paskah, Umat Katolik Lakukan "Sakramen Pengakuan Dosa" Apaan Tuh?



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk) Umat Katolik baru saja melalui masa Pra Paskah Minggu ke-V, artinya semakin mendekati Hari Raya Paskah. Ada satu tradisi yang dilakukan Umat Katolik sebelum menyambut hari raya itu dengan melakukan Sakramen Pengakuan Dosa, sebagai salah satu bentuk pertobatan selain berpuasa.

Sakramen Pengakuan Dosa, sering disebut juga dengan Sakramen Tobat atau Sakramen Rekonsiliasi. Ini adalah salah satu dari tujuh sakramen dalam Gereja Katolik.

Umat Katolik yang melakukannya, akan memperoleh belas kasihan Allah berupa pengampunan atas dosa yang diakui dan disesali. Hal itu dilakukan melalui perantara seorang pastor.

Melalui sakramen ini, umat Katolik yang mengikutinya juga sekaligus didamaikan dengan gereja yang telah mereka lukai karena dosa-dosa (bdk. Vatikan II, Lumen Gentium 11; KGK 1422).

Dengan menerima Sakramen Rekonsiliasi, peniten (sebutan bagi yang melakukan pengakuan, tetapi maknanya tak sebatas dalam hal ini saja) dapat memperoleh pengampunan dosa-dosa yang diperbuat setelah pembaptisan. Pasalnya Sakramen Baptis tidak membebaskan seseorang dari kecenderungan berbuat dosa.



Sekilas Soal Tata Cara Pengakuan Dosa

Untuk mengikuti Sakramen Pengakuan Dosa, umat Katolik biasanya akan datang ke Gereja. Mereka kemudian mengikuti sebuah ibadah, bernyanyi, mendengarkan firman Tuhan dan mengenang sengara Tuhan Yesus yang telah menebus dosa umat manusia melalui penyaliban.

Setelah ibadah singkat, umat Katolik akan mengantre untuk melakukan pengakuan dosa pada seorang pastor. Selama mengantre, mereka biasanya akan hening untuk merenungkan dosa-dosa yang telah dilakukan selama ini atau berdoa, untuk mempersiapkan diri.

Selanjutnya seorang umat akan masuk ke dalam ruang pengakuan. Ruang pengakuan biasanya terdiri dari satu bilik. Di sisi satu, akan ada umat yang mengakui dosa-dosanya dan di sisi lain, ada seorang pastor yang mendengarkannya.

Saat masuk dalam ruang pengakuan, umat dan pastor akan bersama-sama membuat tanda salib. Umat kemudian menyampaikan dosa-dosa yang pernah dilakukan selama ini dan meminta penitensi. Lalu pastor akan memberikan nasihat serta pesan doa-doa yang perlu dilantunkan setelah keluar ruangan.

Setelah itu umat akan mendoakan Doa Tobat dari sebuah buku yang bernama Puji Syukur, sebagai bentuk pengakuan dan penyesalan. Selanjutnya Pastor akan memberkati dan umat diperbolehkan keluar ruangan.

Tidak selesai sampai di situ, umat yang mengaku dosa perlu membacakan doa-doa yang telah dipesankan oleh pastor sebelumnya. Setelah berdoa, umat dinyatakan telah bertobat dan bisa meninggalkan gereja.

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama