Lapak Jualan Pakaian Bekas (Rombengan) di Kota Betun Kabupaten Malaka Terancam ditutup, Pedagang Merana

Lapak Jualan Pakaian Bekas (Rombengan) di Kota Betun Kabupaten Malaka Terancam ditutup, Pedagang Merana

Lapak Jualan Pakaian Bekas di Malaka Terancam ditutup, Pedagang Merana


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Walaupun sudah ada aturan pemerintah terkait penertiban dan larangan penjualan Pakaian Bekas Impor, para pedagang Pakaian Bekas Impor di Malaka masih normal berjualan. 

Terpantau media, masih banyak lapak Pakaian Bekas Impor berjualan normal, walaupun sepi pelanggan. Para pedagang itu kebanyakan adalah para perantau asal Maumere dan sekitarnya yang sudah bertahun - tahun menjual Pakaian Bekas Impor di Malaka. Lapak mereka tersebut persis di samping pasar harian Beiabuk, kota betun, Kabupaten Malaka. Seolah tidak ada beban, mereka masih normal berjualan, mengais rejeki untuk menopang kehidupan sehari-hari. 

Menurut Firman, salah satu penjual yang ditemui media, dirinya sudah tujuh tahun lamanya menjual Pakaian Bekas Impor tersebut. Pria asal Maumere itu mengatakan bahwa dirinya bersama keluarga tidak ada mata pencaharian lain, selain menjual Pakaian Bekas Impor yang didatangkan dari Kota Kupang itu. 

"Bingung juga sih. Kami tidak ada pekerjaan lain. Kalau ditutup oleh pemerintah, kami mau bagaimana, setidaknya ada solusi untuk kami. Seperti apa," kata Firman yang sehari-hari menjual Pakaian Bekas Impor ditemani istri dan anaknya, Senin (27/3/2023).

Firman bingung juga jika dalam waktu dekat pemerintah menertibkan mereka sebagai pedagang pakaian bekas. Pasalnya, dirinya sudah habiskan modal untuk membeli pakaian yang datangkan dari kota Kupang. 

"Kami minta solusi. Kami juga warga negara Indonesia yang minta keadilan," kata Firman. 

Di tempat yang sama, rekan sesama penjual pakaian bekas, Nurheni juga mengeluhkan hal yang sama. Saat ditemui media, dirinya ketakutan dan awal enggan berkomentar. Namun ketika awak media memberikan penjelasan terkait maksud dan tujuannya, Nurheni yang sudah berjualan pakaian bekas selama 4 tahun itu akhirnya berkomentar. Dia berharap, pemerintah juga memberikan solusi untuk mereka yang sehari-hari menjual pakaian bekas. Dia juga mengaku bahwa banyak pelanggan yang tiap hari membeli pakaian bekas yang dijajakannya. 

"Kalau sepi yang sekitar dua ratus ribu. Kalau ramai, bisa sampai satu juta," ungkapnya.*** floreseditorial.com




 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama