Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena Gandeng Kemenaker Sudah Bangun Enam BLK di Malaka

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena Gandeng Kemenaker Sudah Bangun Enam BLK di Malaka

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena ketika bersama mitra Kementerian Ketenagakerjaan RI melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pelatihan Vokasi dan Pemagangan di Desa Harekakae, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Jumat (17/3/2023). Foto: Igo


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Sejak tahun 2021, Wakil Ketua Komisi IX DPR Ri, Emanuel Melkiades Laka Lena terus mendorong pelatihan vokasi di Kabupaten Malaka. Bahkan, selama menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, ia telah mendorong pembangunan enam Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di Kabupaten Malaka dengan anggaran sekitar Rp 6 miliar.

“Khusus di Malaka ini kalau kita bicara vokasi, paling tidak sudah ada tiga BLK yang saya masukan ke Malaka ini. Total sejak tahun 2021 ditambah tahun ini sudah ada enam. Jadi enam BLK Komunitas ini rata – rata satu unit itu bunyi Rp 1 miliar. Jadi ada enam miliar yang sudah masuk ke Malaka ini yang kita dorong dari Jakarta untuk bisa dipergunakan oleh masyarakat Malaka,” sebut Melki Laka Lena ketika bersama mitra Kementerian Ketenagakerjaan RI melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pelatihan Vokasi dan Pemagangan di Desa Harekakae, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Jumat (17/3/2023).

Turut hadir saat itu Kepala UPTP Latihan Kerja Provinsi NTT Charles, B. M. Foeh , Camat Malaka Tengah dan perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupatem Malaka.

Melki Laka Lena mengatakan, kegiatan ini bertujuan menyebarluaskan informasi seputar upaya pemerintah dalam meningkatkan kompetensi SDM Indonesia.

“Pelatihan vokasi ini diarahkan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi tenaga kerja agar siap menghadapi dunia kerja, dapat bersaing, dan memiliki produktivitas yang tinggi. Pelatihan vokasi diselenggarakan di Balai Latihan Kerja, Lembaga Pelatihan Kerja, maupun melalui pemagangan di perusahaan baik di dalam maupun di luar negeri,” katanya.

Ketua DPD I Golkar NTT ini menambahkan, saat ini jumlah angkatan kerja Indonesia sangat tinggi. “Di Indonesia ada sebanyak 143,72 juta. Kemudian di NTT sendiri ada 2,83 juta. Ini mereka – mereka yang siap untuk bekerja. Dan ini adalah potensi kita untuk bisa membuat lapangan pekerjaan di NTT ini atau di Jawa atau di luar negeri ini, bisa kita optimalkan,” jelasnya.

Melki juga mengatakan saat ini angka pengganguran terbuka cukup tinggi dan mayoritas tenaga kerja RI dari sektor informal. “Pekerja informal Indonesia ini masih mendominasi. Data kemarin juga saya lihat dari Kemnaker dan dari Kartu Prakerja itu ada enam puluhan juta. Bahkan mungkin lebih sekarang. Dan itu mesti kita optimalkan agar nanti mereka kemudian bisa masuk dalam dunia kerja yang bisa kita optimalkan terutama penghasilan dan pendapatan mereka bisa naik,” sebutnya.

Melki mengatakan saat ini bangsa Indonesia tengah menghadapi revolusi industry 4.0 dimana saat ini banyak pekerjaan manusia digantikan oleh mesin. Untuk itu maka semua harus mempersiapkan diri dengan baik.

“Kalau dulu untuk pekerjaan – pekerjaan banyak dibuat oleh manusia langsung secara fisik, sekarang ini banyak dibantu oleh namanya melalui kecerdasan buatan yang dapat disebut juga sebagai Artificial Intelligence, kecerdasan buatan bikinan manusia melalui digital. Robot dan semacam itu. Nah melalui potensi ini sekarang itu banyak kerja – kerja itu tidak lagi membutuhkan hanya sekedar fisik manusia. Kedepan kita akan kalah saing. Jadi kalau dulu kita punya cara bekerja itu pakai cara lama nanti ke depannya akan banyak cara mudah. Itulah pentingnya kita sekolah, kita belajar dan pelatihan vokasi begini agar nanti bisa kerja di luar negri dengan baik,” jelas Melki Laka Lena.

Ia juga mengingatkan saat ini kebutuhan tenaga perawat di Jepang dan negara – negara di Timur Tengah dan Eropa sangat tinggi. Untuk itu ia meminta agar lulusan perawat bisa meningkatkan kompetensinya agar bisa bekerja di luar negeri.

“Di NTT ini banyak perawat kita ini tetapi mohon maaf banyak yang bekerja menjadi tenaga sukarela, tanpa gaji. Cuma dapat uang dari kapitasi.  Tapi di Jepang, di Timur Tengah dan Eropa orang sana butuh banyak sekali perawat. Yang sekali lagi kalau mereka bisa dilatih, disiapkan dengan baik, itu mereka sangat dibutuhkan di luar negeri,” jelasnya.

Untuk mempersiapkan tenaga kerja NTT dengan baik, Melki mengatakan setelah pembangunan ulang gedung BLK NTT selesai maka ia akan memperjuangkan agar Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kelas II yang berlokasi di Lombok Timur dengan wilayah binaan meliputi 3 provinsi yaitu Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur digeser ke NTT.

Untuk diketahui sebelum mengikuti acara Sosialisasi Pelatihan Vokasi dan Pemagangan, Melki Laka Lena juga meninjau pembangunan rumah program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Desa Kamanasa. Melki Laka Lena mengatakan, bantuan ini sebagai hasil kerja sama lintas komisi dan hasil perjuangannya di DPR RI termasuk Komisi V sebagai mitra Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR). Untuk kabupaten Malaka ada 10 rumah usulan Melki Laka Lena yang mendapat program BSPS dengan nominal bantuan  pembangunan masing – masing rumah sebesar Rp 20 juta */)Igo *** selatanindonesia.com




 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama