Burung-burung Udara (Sajak Serpihan Sirih Pinang dan Kapur Senja)

Burung-burung Udara (Sajak Serpihan Sirih Pinang dan Kapur Senja)



Konon, mereka satu bahtera…
Lalu pisah setelah labuh…
Mereka berlagu di pintu-pintu fajar…
Dengan nada tak diajar…

 

Mereka menari di ritme alam…
Berteduh di celah rindang…
Saat senja pasti pulang…
Memeluk ranjang malam…

 

Mereka tidak menabur…
Namun hidup maju beralur…
Mereka tidak menanam…
Namun semesta sudah paham…

 

Burung-burung udara…!
Tak perlu harus bernama…
Nama diingat sesaat…
Namun yang sahaja tinggal erat…

 

Mengapa….?
Karena mereka tulus…
Pada fajar dan senja…
Sekaligus mereka bebas…
Pergi ke padang segala…
Luas dan luas…

 

Burung-burung udara…!
Tulusmu kadang cacat…
Bebasmu kadang macet…
Karena sesat laku dan suara…!

 

Laku siapa? Kami…!
Suara siapa? kami…!
Laku bulus melacur tulus…
Suara halus meracun bebas…

 

Tembak saja mereka…!
“Lagu” terlalu berisik…!
Tebas saja mereka…!
“Sayap” begitu energik…!
Tebus saja mereka…!
“Moncong” terlalu mematuk…!

 

Burung-burung udara…!
Ajar kami tentang tulus…
Agar motif kami lurus…
Lalu hati tak terpenjara…
Ajar kami sejatinya bebas….
Agar cita kami selaras…
Langkah kami jadi seirama…

 

Burung-burung udara…!
Masih ada bahtera dulu…
Mari pulang sebelum dihempas…!
Berubahlah, lekas…!

 ***

Jalan berlumpur We Alas, Harekain Kabupaten Malaka

Minggu, 16 April 2023



Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama