Situs prasejarah Mala Huma di Nusa Tenggara Timur tempat ditemukannya fosil gajah purba berumur ribuan tahun - Kementerian ESDM. |
Badan Geologi
Kementerian ESDM mendapatkan temuan tersebut setelah melakukan survei berkala
dan penggalian di lokasi situs purbakala dan prasejarah yang dilakukan oleh Tim
Pusat Survei Geologi.
"Para ahli
Paleontologi di Badan Geologi secara berkala melakukan survei dan penggalian di
lokasi tertentu berdasar riset, literatur dan informasi dari penduduk lokal.
Saat ini hasil penggalian terbaru di wilayah Situs Mala Huma ditemukan gigi
geraham Gajah dan rahang dari Komodo. Fosil-fosil tersebut diperkirakan
mencapai usia ratusan ribu tahun yang lalu," ujar Kepala Pusat Survei
Geologi Hermansyah dalam siaran pers yang dikutip pada Selasa (25/7/2023).
Hermansyah mengatakan
penemuan fosil tersebut merupakan pengembangan ilmu pengetahuan dan telah dilakukan
dari sejak zaman Belanda.
Ketika fosil telah
ditemukan dan akan diangkat, lanjut Hermansyah, dilakukan proses pelapisan
tulang dengan perban yang dilapisi dengan gipsum agar ketika proses
pengangkatan dan pengangkutan ke Badan Geologi Bandung, tidak mengalami
kerusakan.
"Di kantor Badan
Geologi dilakukan beberapa tahapan proses untuk bisa segera direkonstruksi
kemudian dipajang di Museum Geologi," ungkap Hermansyah.
Situs Mala Huma di
Kabupaten Nagekeo Flores, NTT merupakan situs fosil yang menjadi salah satu
lokasi ekskavasi atau penggalian yang dilakukan Pusat Survei Geologi Badan
Geologi Kementerian ESDM.
Tidak jauh dari Situs
Mala Huma terdapat situs Mata Menge di Kabupaten Ngada, NTT. Survei dan
ekskavasi di Situs Mata Menge dilakukan secara berkala oleh Badan Geologi
bekerja sama dengan University of Wollongong Australia dan seperti halnya di
Situs Mal Huma di lokasi ini terbanyak ditemukan adalah fosil gajah purba
(Stegodon florensis) dan ditemukan juga alat batu (artefak) berupa batu inti dan
serpih.
Untuk menampung dan
mengumpulkan artefak-artefak purbakala yang berasal dari Pulau Flores yang
menyimpan potensi luar biasa di bidang geologi, Badan Geologi Kementerian ESDM
bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dengan memanfaatkan bangunan atau ruang
yang ada milik Pemerintah Daerah untuk membangun site museum.
Dalam pembangunan site
museum, Badan Geologi akan membantu menyusun isi dan membuat desain ruang
sesuai kaidah-kaidah permuseuman dan memberikan penguatan kapasitas dalam
manajemen pengelolaan museum yang berbasis kelembagaan masyarakat.
"Bupati Ngada
Andreas Paru, menyetujui rencana Badan Geologi untuk melakukan Site museum di
lokasi penemuan fosil tersebut. Site Museum diharapkan dapat menjadi pusat
pertumbuhan di daerah-daerah terpencil terutama daerah yang memiliki potensi
geologi," jelas Hermansyah. *** bisnis.com