Atas hal itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) NTT memberikan
penjelasan terkait hujan yang
terjadi di NTT pada musim kemarau.
Kepala Stasiun
Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi, mengatakan hujan yang
melanda wilayah NTT ini terjadi karena terdapat sirkulasi siklonik di sekitar
wilayah NTT tepatnya di sebelah Barat Pulau Timor.
Dikatakan, sirkulasi
siklonik itulah yang menyebabkan terjadinya hujan beberapa
hari ini di wilayah NTT.
"Sirkulasi
siklonik ini yang menyebabkan adanya daerah belokan angin di sekitar wilayah
NTT dan mendukung pertumbuhan awan konvektif (awan hujan) sehingga
wilayah NTT pada umumnya mengalami hujan,"
katanya dikutip dari Victorynews.id.
Selain itu ia
menambahkan, menurut pantauan pihkanya kondisi cuaca itu masih akan terjadi 2
hingga 3 hari kedepan.
Warga di wilayah NTT
dihimbau agar selalu waspada dan berhati-hati terhadap potensi hujan yang
dapat menyebabkan petir dan angin kencang.
"Berdasarkan
pantauan kami, kondisi ini masih berlangsung hingga 2-3 hari ke depan, untuk
itu kami mengimbau kepada masyarakat NTT agar waspada terhadap potensi hujan yang
dapat disertai petir dan angin kencang," imbuhya. ***