Perdana Menteri Uganda
Robinah Nabbanja bertemu pada hari Senin (24/7) dengan Paus Fransiskus di
Istana Apostolik Vatikan.
Pertemuan itu
berlangsung sekitar 25 menit dan melihat Paus dan perdana menteri membahas
berbagai masalah, menurut Matteo Bruni, Direktur Kantor Pers Tahta Suci.
“Di antara topik yang
dibahas selama percakapan, Paus tersentuh oleh sambutan yang diberikan dengan
murah hati oleh lembaga-lembaga Uganda kepada para migran dan pengungsi, tidak
hanya dari wilayah Afrika, tetapi juga dari negara-negara Asia Tengah,”
katanya.
Uganda menampung
sekitar 1,5 juta pengungsi dan pencari suaka, menurut badan pengungsi PBB,
UNHCR. Banyak dari mereka berasal dari Sudan Selatan, Republik Demokratik
Kongo, dan Burundi.
Hadiah melambangkan kedamaian
Paus Fransiskus dan Ibu
Nabbanja juga terlibat dalam pertukaran hadiah seperti kebiasaan.
Paus memberi perdana
menteri Uganda sebuah patung perunggu yang menggambarkan burung merpati yang
membawa ranting zaitun di paruhnya. Patung itu bertuliskan, “Jadilah pembawa
pesan perdamaian.”
Dia juga menawarkan
salinan beberapa dokumen kepausan kepada Nabbanja, termasuk pesan Paus untuk
Hari Perdamaian Sedunia tahun ini, Dokumen Persaudaraan Manusia, dan sebuah
buku tentang Statio Orbis pada 27 Maret 2020, yang diterbitkan oleh Penerbit
Vatikan. **
Devin Watkins (Vatican
News)/Frans de Sales