"Perubahan cuaca
yang terjadi di sejumlah daerah di NTT dengan turunnya hujan disebabkan oleh
adanya gangguan dinamika atmosfer dengan adanya daerah perlambatan kecepatan
angin dan aktifnya gelombang equatorial Rossby," kata Kepala Stasiun
Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi, di Kupang, Selasa, 11 Juli
2023.
Ia menyampaikan hal itu
berkaitan dengan cuaca di NTT berupa hujan yang melanda sejumlah wilayah di NTT
pada musim kemarau saat ini.
Sejumlah wilayah yang
diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras tersebut, yakni Kabupaten
Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Sikka, Alor, Malaka, Timor
Tengah Selatan, Sumba Timur, Sumba Tengah, dan Sumba Barat Daya.
"Musim kemarau
bukan berarti tidak ada hujan sama sekali. Seperti halnya hujan yang mengguyur
sejumlah wilayah di NTT dalam beberapa waktu terakhir akibat gangguan dinamika
atmosfer," ujarnya.
Ia menjelaskan
gelombang equatorial Rossby yang muncul memiliki karakteristik membawa massa
udara bersifat basah, membuat wilayah yang dilaluinya akan sering mengalami
kondisi cuaca hujan atau setidaknya mendung.
Oleh sebab itu, kata
dia, pihaknya juga telah menyampaikan peringatan dini terkait potensi hujan
yang dapat menyebabkan
bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah
longsor bagi warga di daerah-daerah yang berpotensi terdampak hujan.
Agung menambahkan,
meskipun terdapat sejumlah wilayah yang diguyur hujan, kondisi kemarau yang
kering tanpa hujan akan tetap terjadi ketika kondisi atmosfer kembali stabil.
Ia mengimbau warga di
NTT agar tetap waspada terhadap potensi angin timuran yang lebih kencang yang
biasanya terjadi saat kemarau di NTT. *** medcom.id