Tiga Kepala Desa dari Kabupaten Malaka Datangi Dinas Peternakan NTT, Ini Pesan Johanna E Lisapaly

Tiga Kepala Desa dari Kabupaten Malaka Datangi Dinas Peternakan NTT, Ini Pesan Johanna E Lisapaly

Kepala Dinas Peternakan NTT Johanna E Lisapaly diapit 3 orang kepala desa (Kades) dari Kabupaten Malaka berpose bersama usai pertemuan. (victorynews.id/Stef Kosat)


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Sebanyak 3 orang Kepala Desa (Kades) dari Kabupaten Malaka mendatangi Dinas Peternakan NTT, Senin (10/7/2023).

Kedatangan tiga orang Kades itu ingin berkolaborasi sekaligus sharing pengembangan sektor peternakan dengan Dinas Peternakan NTT.

Kepala Dinas Peternakan NTT Johanna E Lisapaly saat menerima kunjungan tersebut menyampaikan bahwa membangun desa di daerah perbatasan itu butuh keberanian dan inovasi.

Karena itu, selaku Kadis Peternakan NTT, dia mengapresiasi kunjungan para Kades dari Malaka itu.

Dia mengaku, jarang sekali Dinas Peternakan mendapat kunjungan seperti ini.

"Sehingga kunjungan ini merupakan langkah maju dan memang harus berani sebab Dinas Peternakan NTT juga sudah membuka jejaring," Mantan Plt Sekda NTT itu.

Pasalnya kerja di bidang peternakan itu memang harus kolaborasi dengan pertanian, BUMDes, dan Koperasi.

Tetapi perlu dipahami bersama, karena bicara soal peternakan kelemahan kita sistem peternakannya kebanyakan liar.

Sehingga melalui para Kades perlu mengedukasi masyarakat supaya mengandangkan ternaknya agar semua bisa terkontrol.

Kadis Peternakan NTT juga berpesan agar masyarakat di wilayah masing-masing supaya menanam pakan ternak (seperti Lamtoro).

Sebab jika tidak ada pakan ternak maka pemerintah tentunya tidak akan memberikan bantuan.

"Sebab tidak mungkin bantuan ternak itu diturunkan dan di sisi lain masyarakat baru tanam pakan. Nantinya ternak itu mau dikasih makan apa?" tegasnya.

Menanam pakan ternak itu tidak ada ruginya, sehingga para Kades harus gerakkan masyarakat (kelompok tani) untuk menanam pakan di tanah-tanah seperti tanah ulayat, tanah pemerintah supaya tanam pakan hijau, baru diberikan bantuan.

Dijelaskan lagi bahwa semua jenis pakan ternak itu, 60 persen adalah Jagung. Ternak seperti Babi dan unggas butuh jagung yang banyak, sehingga perlu kolaborasi dinas Peternakan dan Pertanian.

Khusus tanaman jagung, pemerintah desa bisa berkolaborasi dengan Bank NTT untuk memanfaatkan program TJPS.

Karena di Bank NTT itu ada kredit mikro merdeka, sehingga masyarakat (kelompok tani) bisa mendapatkan kredit tanpa bunga.

Tetapi pada akhirnya petani mendapat keuntungan dobel karena memiliki uang dari hasil jagung sekaligus memiliki pakan ternak untuk sapi maupun kambing.

Selain itu, Pemprov NTT kata Johanna E Lisapaly telah bekerja sama dengan Bank BRI sehingga petani bisa mendapatkan KUR.

Dana KUR itu bisa dimanfaatkan masyarakat supaya mendapat pinjaman dengan bunga rendah.

Ida Hoar Nahak, Kepala Desa Taaba, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka mengaku setuju dengan Kredit Mikro Merdeka maupun KUR.

Supaya memacu semangat masyarakat untuk memiliki tanggung jawab dalam beternak maupun berkebun.

Sebab saat ini, masyarakat terjebak kredit dari Koperasi Harian maupun Koperasi Mingguan dan mereka suka.

"Karena itu, sebaiknya masyatakat kita perlu rubah mindset agar ketika ada bantuan ternak dari pemerintah harus dijaga, sebab itu mendatangkan uang," tandasnya.

Dia mengakui, selama ini kurang sosialisasi karena dia sebagai Kades juga baru terpilih bersama 2 rekannya yang mengunjungi Dinas Peternakan NTT.

Dia menambahkan, tujuan mereka membawa proposal ke Dinas Peternakan NTT, supaya mendapat bantuan ternak, tetapi masyarakat juga harus berkomitmen memelihara ternak yang didapat supaya ada perbaikan ekonomi bagi masyarakat.

"Tentunya kami sebagai Kades akan memilih peternak yang rajin sehingga memacu petani lain supaya sukses bersama," pungkasnya.*** victorynews.id



 

 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama