Pada kunjungannya kali
ini, Paus Fransiskus menegaskan kembali ajakannya kepada kaum muda untuk
membuat "guncangan" di gereja-gereja lokal mereka dan berani membuat
perubahan bahkan sampai menimbulkan ketidaknyamanan bagi para uskup.
Setelah sepuluh tahun
menjabat sebagai Paus, ia telah melancarkan agenda reformasinya dengan
melakukan perubahan keras secara personel ataupun gereja yang mampu mengguncang
banyak hal.
Walaupun Paus telah
berusia 86 tahun dan baru pulih dari operasi usus kedua, ia tampak bersemangat
untuk melanjutkan perubahan yang dianggap penting untuk membawa gereja
menghadapi tantangan abad ke-21. Ia menyadari bahwa waktunya terbatas dan
mencari generasi setia dan pemimpin berikutnya untuk melanjutkan visi dan
misinya.
Hari Orang Muda Sedunia
adalah acara internasional yang pertama kali diluncurkan oleh Santo Yohanes
Paulus II pada tahun 1986. Dengan tujuan untuk menguatkan kaum muda Katolik
dalam iman mereka. Pasca-pandemi, acara tersebut diperkirakan akan menarik
hingga 1 juta orang.
Tema utama yang
diangkat oleh Paus Fransiskus dalam acara ini adalah keadilan sosial, perubahan
iklim, ketidaksetaraan sosial, persaudaraan, dan konflik di Ukraina. Paus
secara terus menerus menekankan pentingnya peran gereja dalam mengatasi
masalah-masalah ini dan menuntut tindakan kolektif dari seluruh umat
Katolik.
Kunjungan Paus
Fransiskus ke Portugal ini menjadi momen penting dalam perjalanan
kepemimpinannya, di mana ia berusaha untuk menciptakan dampak positif dan
membawa gereja menuju masa depan yang lebih menyeluruh dan peduli terhadap
isu-isu global.
Sumber
: voaindonesia.com