Polda NTT Tangkap 35 Tersangka dan Selamatkan 255 Korban TPPO

Polda NTT Tangkap 35 Tersangka dan Selamatkan 255 Korban TPPO

KAPOLDA - Kapolda NTT Irjen Pol Johanis Asadoma (kiri), memberikan keterangan kepada awak media di Labuan Bajo, NTT. Selasa 22 Agustus 2023. 



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur telah menangkap lebih kurang 35 tersangka tindak pidana perdagangan orang atau TPPO, selama tahun 2023.

Polda NTT juga berhasil menyelamatkan 255 korban yang hendak diberangkatkan ke luar negeri.

"Kita sudah tetapkan 30-an orang pelaku TPPO sebagai tersangka. Korbannya ada 255 orang yang berhasil diselamatkan," kata Kapolda NTT Johanis Asadoma di sela-sela kegiatan atau AMMTC ke-17 di Labuan Bajo, NTT, Selasa 22 Agustus 2023.

Kapolda Johni mengatakan, korban rata-rata adalah mereka yang hendak diberangkatkan ke luar negeri untuk dipekerjakan secara ilegal atau non prosedural. Ada yang bekerja sebagai pekerja di kebun sawit, pabrik industri, proyek pembangunan gedung, hingga asisten rumah tangga.

Johni menyebut, Malaysia menjadi negara yang paling diminati oleh para pekerja migran asal NTT, baik yang legal maupun non prosedural untuk memperbaiki nasib keluarga.

"Paling banyak TKI non prosedural ini berangkat melalui jalur udara. Dari NTT mereka berangkat melalui udara ke Batam. Dari Batam lanjut ke Malaysia naik kapal. Kita cegat mereka di bandara," jelas jenderal bintang dua itu.

Diketahui, NTT menjadi salah satu provinsi penyumbang kasus TPPO terbanyak, kesulitan ekonomi keluarga mendorong warga miskin memilih menjadi pekerja migran ilegal.

Pilihan ini sangat berisiko. Sebagian dari mereka memang sukses bekerja sampai pulang ke kampung asal di NTT. Tetapi, sebagian pulang dalam kondisi tak bernyawa, dalam bentuk peti jenazah, atau pulang dalam kondisi cacat fisik akibat penganiayaan majikan.

Keterbatasan wawasan dan lemahnya literasi diduga kuat turut menjadi faktor yang membuat warga NTT mudah terjerat TPPO. Mereka nekat bekerja secara ilegal di luar negeri karena ingin memperbaiki nasib keluarga.

TPPO menjadi salah satu isu yang dibahas para menteri dan kepala kepolisian se-ASEAN dalam pertemuan ASEAN Ministerial Meeting on Transnasional atau AMMTC ke-17 yang berlangsung di Labuan Bajo, NTT, pada 20-23 Agustus 2023.

Satgas pemberantasan TPPO yang dibentuk Presiden Jokowi dan diketuai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hingga kini telah menangkap sebanyak 924 tersangka dan menyelamatkan 2.497 korban.

"Satgas Pemberantasan TPPO telah melaksanakan penegakan hukum dengan menghasilkan 771 laporan polisi, telah menyelamatkan beban sebanyak 2.497 dan menangkap tersangka sebanyak 924 orang," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Polisi Sandi Nugroho, kepada wartawan di Labuan Bajo.

Penangkapan dan penetapan tersangka kasus TPPO itu, kata Sandi, menunjukkan keseriusan Polri untuk membebaskan Indonesia dan kawasan ASEAN dari kasus TPPO.

Ia mengatakan, kerja sama pemberantasan TPPO sejauh ini berjalan baik. Namun, perlu ditingkatkan kembali dengan kerja sama tentang pencegahan, penegakan hukum, maupun bantuan terhadap para korban

Ia mengungkapkan, kerja sama yang dihasilkan dalam AMMTC di Labuan Bajo adalah untuk menyamakan persepsi, sehingga ke depan kejahatan TPPO bisa dikoordinasikan dengan baik antarnegara di kawasan ASEAN, begitupun dengan kejahatan transnasional lainnya.(*) poskupang.com






Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama