Misalnya tentang isu harta Presiden Pertama Indonesia yang masih tersimpan rapih diluar Negeri.
Untuk kebenarannya, dalam ulasan ini akan mengungkap
fakta yang paling dicari-cari oleh publik.
Soekarno dipercaya memiliki emas batangan seberat 57
ton yang disimpan di Bank Swiss.
Menjabat sebagai pemimpin Indonesia dari tahun 1945
hingga 1967, Soekarno seringkali dipercaya memiliki banyak harta, termasuk
sejumlah ton emas.
Seluruh emas tersebut konon dipinjam Presiden
Amerika Serikat (AS) John F. Kennedy pada 1963 untuk pembangunan Paman Sam.
Namun seperti apa fakta sesungguhnya?
Soekarno menyebut kalau gajinya selama jadi presiden
hanya US$ 220. Dia pun tidak memiliki rumah dan tanah.
Karenanya, wajar apabila dia hidup dari istana ke
istana yang dimiliki negara.
Bahkan, tutur Soekarno, dia pernah dibelikan piyama
oleh duta besar saat kunjungan ke luar negeri.
Duta besar itu merasa kasihan karena Sukarno memakai
baju tidur yang sudah robek.
Jika mengacu pada data-data sejarh, tampaknya
Soekarno tidak memiliki harta sebanyak itu.
Fakta sejarahh memaparkan bahwa selama menjadi
Presiden Soekarno hidup kesulitan.
Hal ini diungkap oleh Soekarno sendiri dalam
wawancaranya kepada jurnalis AS, Cindy Adams.
"Adakah Kepala Negara yang melarat seperti aku
dan sering meminjam-minjam dari ajudannya?" kata Sukarno kepada Cindy
Adams dalam Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1964).
Masih mengutip wawancara dengan Cindy Adams, saking
miskinnya, Soekarno bahkan pernah hampir diberi gedung secara patungan oleh
rakyat. Namun, dia menolak dengan alasan tidak ingin merepotkan.
Sejarawan Indonesia, Ong Hok Ham, juga membantah
rumor harta segunung Sukarno. Lewat tulisan Kuasa dan Negara (1983), Ong
mematahkan cerita itu dan memberi fakta sjarah sesungguhnya.
Salah satunya terkait cerita Soekarno mewarisi
kekayaan kerajaan Mataram Islam.
Kata Ong, tidak mungkin ada seseorang mewarisi harta
dari kerajaan kuno. Apalagi mewariskan batangan emas.
Masalahnya, harta kerajaan kuno tidak sebesar yang
dibayangkan. Apalagi saat itu, Mataram Islam disebut masih punya utang kepada
VOC.
Putra pertama Soekarno, Guntur Soekarnoputra,
membenarkan pernyataan ayahnya itu.
Dalam kolom opini di Media Indonesia yang diterbitkan
26 September 2020, Guntur menyebut jika Soekarno, sejak sebelum sampai jadi
presiden, kantongnya selalu tipis.
Ia juga menyebut tak heran kalau ayahnya kerap
meminjam uang kepada sahabatnya sejak zaman pergerakan, salah satunya Agoes
Moesin Dasaad.
"Sebagai presiden, Bung Karno adalah presiden
yang paling miskin di dunia ini. Ia tidak punya tanah, tidak punya rumah,
apalagi logam-logam mulia seperti yang digembar-gemborkan orang selama
ini," kata Guntur dikutip dari CNBC Indonesia.
Selain itu baru-baru ini dihebohkan dengan sejumlah
tempat peninggalan kuno di daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Peninggalan kuno di
kawasan Provinsi Nusa Tenggara Timur menyebar diberbagai pulau yang ada di wilayah
provinsi ini.
Mengenai peninggalan kuno di Provinsi
Nusa Tenggara Timur, pada artikel berikut, kita akan mengulas 6
rekomendasi peninggalan kuno di wilayah ini.
Peninggalan kuno tersebut
berada di wilayah ini, lantaran pada zaman dahulu bangsa Indonesia dijajah oleh
bangsa barat.
Bangsa barat yang dimaksud itu diantaranya,
Portugis, Inggris, Perancis, Spanyol dan Belanda.
6 rekomendasi peninggalan kuno yang
akan diulas, 3 diantaranya menyebar di Pulau Flores dan 3 lainnya menyebar di
Pulau Timor.
1. Benteng None
(Pulau Timor).
Situs benteng di NTT yang bisa menjadi lokasi wisata
seru adalah Benteng None. Benteng ini juga dikenal dengan nama benteng Raja
Amanuban.
Menariknya, benteng ini sudah berdiri sejak tahun
1820 sehingga umurnya sudah mencapai Sembilan generasi hingga saat ini.
Benteng ini seringkali digunakan untuk
mempertahankan diri saat terjadi perang antar suku yang sering terjadi saat
itu.
Benteng ini dibangun pada jaman kerajaan dan sudah
berumur ratusan tahun. Letaknya ada di Desa Lelat, Kecamatan Kuatnana, Nusa
Tenggara Timur.
Peninggalan sejarah NTT,
Benteng None ini dimiliki oleh Suku Tauho dan dikelola oleh Bapak Kores Tauho.
2. Katedral Ende
(Pulau Flores).
Katedral ini adalah gereja induk Keuskupan Agung
Ende dan dimulai berdiri sebagai prefektur apostolik berdiri di tahun 1913.
Situs atau objek wisata di NTT yang juga mempunyai
tema sejarah adalah
Katedral Ende.
Katedral Ende ini juga sering disebut dengan
Katedral Kristus Raja adalah situs Agama Katolik yang berada di kota Ende, Nusa
Tenggara Timur. Lokasi tepatnya gereja ini ada di bagian selatan Pulau Flores.
Gereja ini yang mempunyai luas sekitar 4.625 m2
sehingga bangunan ini cukup luas. Bangunan besar dan megah ini akan menjadikan
liburan kamu punya pengalaman lebih seru.
3. Gereja Tua
Sikka (Pulau Flores).
Peninggalan sejarah NTT berupa
Gereja ini dibuat oleh JF. Lecocq D’armanddaville, pastor Portugis.
NTT memang dikenal dengan mayoritas penduduknya yang
memeluk agama Katolik. Gereja ini adalah situs peninggalan Portugis yang
lokasinya berada di Desa Sikka, Kota Maumere.
Salah satu daya tariknya adalah jenis arsitektur bangunan
gereja ini punya gaya Baroque yang merupakan daya interior populer di Eropa.
Uniknya, ornamen di dalam gereja ini punya motif tenun tradisional masyarakat
khas NTT.
Menariknya, usia gereja sudah lebih dari 100 tahun
dan masih digunakan hingga saat ini karena masih berdiri kokoh.
4. Jembatan
Selam (Pulau Timor).
Saat berkunjung ke NTT, mengunjungi Jembatan Selam
juga bisa jadi alternatif kunjungan yang penuh dengan makna sejarah.
Nama Selam sendiri ini sudah diberikan sejak jaman
Belanda. Konon dahulu, jembatan ini sering digunakan tempat berkumpulkan pemuda
yang ada di sektarnya untuk menunggu Belanda yang membagi bagikan barang.
Jembatan ini menghubungkan antara kota Kupang yang
ada di pusat dengan Kupang yang ada di bagian barat. Daerah Selam ini sudah
termasuk dalam wilayah kelurahan Fatufeto dan kelurahan Airmata.
Sehingga pemuda di daerah tersebut trekenal dengan
Teknik menyelamnya yang tinggi.
5. Kampung Adat
Bena (Pulau Flores).
Kampung adat ini sudah berusia ratusan tahun dan
dihuni beberapa suku sekaligus. Sehingga kampung adat ini bisa menjadi contoh
sikap toleransi kuno yang sudah dilestarikan sejak ratusan tahun yang lalu.
Lokasi perkampungan adat ini berada di puncak gunung
Inerie sehingga akan menyuguhkan pemandangan alam yang indah. Di kampung adat
ini terdapat kurang lebih 40 buah rumah yang dibangun saling mengelilingi.
Peninggalan sejarah NTT ini
dibuka untuk dikunjungi secara umum dan menarik untuk dikunjungi dengan
kebudayaan yang unik.
Salah satu situs bersejarah lainnya yang ada di NTT
yang wajib masuk list kunjungan liburan kamu adalah Kampung adat Bena.
6. Benteng
Concordia (Pulau Timor).
Salah satu objek wisata di NTT yang punya
latar sejarah yang
bisa kamu kunjungi adalah Benteng Concordia atau Benteng Fort Concordia.
Benteng ini masih ada hingga kini dan menjadi salah
satu objek wisata yang menarik dikunjungi.
Pada tahun 1642, dilansir dari Batastimor.com,
benteng yang juga dikenal dengan nama Lahayong ini dikuasai oleh VOC. Sehingga
benteng ini kemudian digunakan oleh VOC dalam tahun 1653 dan benteng ini
dirombak Kembali oleh VOC dan diberi nama Fort Concordia.
Benteng yang terdapat di Kota Kupang ini dibangun
oleh Portugis yaitu oleh Pater Antoni Taveiro. Tujuan pembangunan benteng ini
adalah untuk lokasi pertahanan Portugis pada saat itu.*** floreseditorial.com