Asyik Kontrak Kerja Senilai 72 M Lebih, Jembatan di Provinsi Nusa Tenggara Timur Ini Segera Dibangun

Asyik Kontrak Kerja Senilai 72 M Lebih, Jembatan di Provinsi Nusa Tenggara Timur Ini Segera Dibangun



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk) Penantian panjang warga masyarakat Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan pembangunan jembatan kembar Liliba akhirnya terjawab. 

Secara resmi pekerjaan dimulai, ditandai dengan penandatangan kontrak duplikasi Jembatan Liliba oleh PPK 1.1 Provinsi NTT dan paket pengawasan teknik duplikasi Jembatan Liliba oleh PPK Pengawasan.

Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Cosmas D. Lana, SH, M.Si, Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy P. Funay, SE, M.Si dan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah X NTT, Agustinus Junianto, ST, MT. 

Penandatanganan berlangsung di Aula Kantor BPJN, Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Rabu (27/9).

Hadir dalam acara penandatanganan tersebut para pejabat struktural di lingkungan BPJN NTT, para Kasatker dan PPK di lingkungan BPJN NTT, serta para penyedia jasa. 

Turut mendampingi Pj. Wali Kota, Plt. Kepala Dinas PUPR Kota Kupang, Maxi Dethan,ST, M.SI, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kupang, Bernadinus Mere, AP, M.Si dan Kasat Pol PP Kota Kupang, Rudy Abubakar, S.Sos, M.Si.

Pj. Wali Kota Kupang dalam sambutannya menyampaikan atas nama masyarakat dan pemerintah Kota Kupang mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR melalui BPJN yang telah memungkinkan pembangunan jembatan kembar Liliba bisa terlaksana. 

“Doa masyarakat Kota Kupang sudah terjawab,” ungkapnya. 

Diakuinya kehadiran jembatan kembar bisa menyelesaikan persoalan mengurai kemacetan yang sering terjadi pada jam tertentu di daerah Liliba.

Dia memastikan Pemkot Kupang akan memberikan dukungan penuh agar proses pekerjaan bisa berjalan dengan baik dan selesai tepat waktu. 

Karena itu dia membawa serta para pimpinan perangkat daerah terkait yang bisa memperlancar proses pekerjaan tersebut, antara lain Dinas PUPR untuk koordinasi terkait kesiapan teknis, Dinas Perhubungan untuk mengatur rekayasa lalu lintas, serta Satuan Polisi Pamong Praja untuk mengamankan lokasi serta menegakkan perda jika masih ada upaya menghambat pekerjaan jembatan kembar Liliba.

Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Cosmas D. Lana, SH, M.Si, menyampaikan pembangunan jalan jembatan pada dasarnya bertujuan untuk 2 hal, yakni aksesibilitas dan mobilitas. 

Dia optimis dengan pembangunan jembatan kembar Liliba ini perkembangan ekonomi, sosial dan budaya di Kota Kupang akan bertumbuh serta membawa dampak yang luar biasa. 

Oleh karena itu, ia berharap pekerjaan ini bisa berjalan dengan baik dan benar.

Pada kesempatan yang sama Sekda menuturkan pengalamannya pada tahun 1993 saat diminta menjadi pagar betis untuk menyambut Wakil Presiden RI, Tri Sustrisno yang datang untuk meresmikan Jembatan Liliba pertama. 

Tahun ini, 30 tahun sesudah jembatan pertama dibangun akan dimulai pembangunan duplikat jembatan Liliba atau yang lebih dikenal sebagai jembatan kembar Liliba.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah X NTT, Agustinus Junianto, ST, MT. mengakui pembangunan duplikat jembatan Liliba merupakan buah perjuangan panjang selama kurang lebih 12 tahun.

Sejak tahun 2012 lalu, berkali-kali diusulkan namun dipending, karena berbagai persoalan , seperti pembebasan lahan yang belum tuntas, keterbatasan anggaran maupun berkas administrasi yang belum lengkap dan memenuhi syarat.

Namun pihaknya terus berjuang karena ini merupakan kebutuhan masyarakat NTT pada umumnya dan Kota Kupang pada khususnya, hingga pada hari ini bisa terlaksana penandatanganan kontrak.

Kontrak kerja senilai Rp 72.413.655.000 (tujuh puluh dua miliar empat ratus tiga belas juta enam ratus lima puluh lima ribu rupiah) ini sifatnya _multiyears_ dengan masa pelaksanaan 360 hari kalender hingga September 2024 mendatang. 

Namun dia berharap pekerjaan ini bisa selesai lebih awal, sehingga pada upacara 17 Agustus 2024, warga Kota Kupang bisa menikmati jembatan baru. 

Karena dana diperoleh dengan susah payah, dia berharap para penyedia jasa untuk bekerja dengan baik agar menghasilkan yang terbaik bagi masyarakat. 

Dia juga minta dukungan Pemkot Kupang terutama dalam melakukan koordinasi terkait kabel PLN, telepon serta provider internet dan pipa PDAM yang melintas di jembatan Liliba, juga bila masih ada kendala soal lahan yang belum tuntas. 

Dia berharap seluruh proses pekerjaan bisa berjalan dengan baik dan lancar.*** batastimor.com



 

 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama