Demikian Arkadeus Darung (58) warga Desa Wae Buka,
Ndoso- Mabar-NTT kepada Florespos.net di Labuan Bajo, Jumat
(22/9/2023).
Diungkapkan Edi, sapaan akrab Arkadeus Darung, Warga
Ndoso ramai-ramai meninggalkan kampung halaman, merantau ke negeri orang,
Kalimantan, karena di sana ada lapangan kerja, antara lain di perkebunan sawit.
Pada sisi lain harga pangan di Mabar belakangan naik
tajam, khususnya di Kecamatan Ndoso, termasuk Wae Buka. Di antaranya beras Rp.
650 ribu per karung isi 50 kilogram (kg), sebelumnya Rp. 500 ribu untuk ukuran
yang sama, karung isi 50 kg. Jagung seharga Rp. 10.000/kg dari sebelumnya Rp.
750/kg.
Tanaman pisang di Desa Wae Buka belakangan juga tak
bisa dikonsumsi karena terkena penyakit.
Sementara hasil sejumlah tanaman
perdagangan/perkebunan di Desa Wae Buka Tahun 2023 jatuh tajam, antara
lain kopi, kemiri, dan kakao/cokelat. Ditengarai antara lain karena dipicu oleh
curah hujan tinggi Tahun 2022.
Sehingga demi menghidupi anak istri dan
keberlangsungan pendidikan anak-anak, maka suami mau tak mau harus merantau ke
Kalimantan sebagai kuli perkebunan sawit. Namun yang dibutuh hanya laki-laki
berusia maksimal 45 tahun karena dianggap masih enerjik.
Uang didapat dikirim ke keluarga, anak istri di
kampung (Wae Buka- Ndoso) untuk beli beras dan berbagai kebutuhan lainnya,
termasuk untuk ongkos anak sekolah, tutup Darung. *
@rannumbei1 Berkelas bukan tentang kehidupanmu yang mapan #katabijakkehidupan #motivasikehidupan #viral #quotesrohani ♬ suara asli - Setapak Numbei