Menlu RI Retno Marsudi dalam Sidang Majelis Umum ke-78 PBB (Dok. Billy PTRI New York) |
“Hari ini, saya mengenakan pakaian dari Nusa
Tenggara Timur, Indonesia,” kata Retno saat membuka pidatonya, dengan pakaian
bernuansa pink dan suara yang lantang, di Markas Besar PBB, New York, Amerika
Serikat (AS).
1. Delegasi
lainnya pakai batik dari berbagai daerah
Pada kesempatan itu, delegasi Indonesia lainnya juga
mengenakan batik dari berbagai wilayah, ada Wakil Tetap Republik Indonesia
untuk PBB di New York Arrmanatha Arrmanatha Nasir dan Dirjen Kerja Sama
Multilateral Kementerian Luar Negeri Tri Tharyat.
“Sementara delegasi lainnya mengenakan pakaian dari
daerah lain,” kata Retno.
2. Indonesia
beda tapi tetap satu
Retno memanfaatkan momen langkah itu untuk
menegaskan kebhinekaan Indonesia.
“Kami (Indonesia) memiliki lebih dari seribu suku.
Kami berbeda tapi kami tetap satu,” tutur Retno, disambut tepuk tangan para
delegasi yang hadir di ruang sidang.
3. Kepentingan
Indonesia di SMU PBB
Setelah memperkenalkan batik, Retno pun menyuarakan
kepentingan Indonesia di SMU PBB. Ada tiga hal yang dia soroti, yaitu tanggung
jawab global, hak pembangunan, dan kerja sama regional.
Di tengah pidatonya, Retno turut mengingatkan
kehidupan rakyat Palestina dan Afghanistan yang hidup dalam kesengsaraan.
“Untuk waktu yang panjang, kita hanya bisa diam
melihat warga Palestina menderita. Oleh sebab itu, Indonesia tidak akan mundur
dari komitmennya untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” kata Retno.
“Indonesia telah memberikan bantuan kepada rakyat
Afghanistan, memperjuangkan hak perempuan dan anak perempuan, termasuk
memperjuangkan hak pendidikan mereka,” sambung dia. *** idntimes.com