Pada musim kemarau saat ini misalnya anak-anak
Flores mulai kesulitan
mencari sumber mata air. Sejumlah sumber mata air mulai mengering.
Mereka harus berjuang mencari sumber mata air hingga
melintas medan curam yang mengancam nyawa.
Berikut beberapa foto tentang perjuangan anak-anak
Flores mencari air minum bersih.
1. Air resapan
di Sungai Kering
TIMBA AIR - Tiga orang bocah, Anastasia Fania (8) dan dua adiknya Isno Lain (6) dan Elisabeth Fiani (4) sedang menimba air pada lubang resapan di Sungai Ijura, Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin 4 September 2023.
Sejumlah anak-anak di Desa Reroroja Kecamatan
Magepanda melintasi jalan terjal menuju sungai mengambil air.
Sampai disungai
yang mengering, mereka harus menggali lubang untuk mendapatkan air bersih.
Tunggu 5 hingga 10 menit baru air tersebut bisa ambil, penuh hati-hati agar
dedaunan tidak masuk kedalam lubang atau resapan.
2. Mencari Air
di Bukit Gersang
Ambil AIR - Warga Desa Kesokoja datang ambil air di Bukit Nuakaju, Desa Kesokoja, Palue, Sikka, NTT, Minggu 22 Januari 2023. Tampak Frans Pajo (20) sedang berupaya untuk mengangkat bakul untuk dipikul Margateta (9) membawa air ke rumah mereka.
Hal yang dirasakan oleh warga Desa Kesokoja,
Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Anak-anak usia sekolah harus berjuang mengambil air
minum di bukit gersang.
Disana mereka mengambil air hasil penyulingan uap
panas bumi dari gunung api Rokatenda.
3. Jinjing
Jeriken
Hal yang sama juga dirasakan oleh warga Desa Rana
Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT.
Air saat musim kemarau sangat susah. Anak-anak setiap pagi
dan sore harus berjalan kaki sejauh 2 hingga 3 kilo meter mengambil air bersih.
Anak-anak yang seharusnya lebih banyak waktu bermain
harus bekerja layaknya orang dewasa mencari air minum bersih untuk kebutuhan
keluarga. *** flores.tribunnews.com