Sadis! Niatnya Minta Bantuan Malah Kasat Lantas di Sikka NTT Ajak Wanita Bersuami Itu Bertemu di Kebun

Sadis! Niatnya Minta Bantuan Malah Kasat Lantas di Sikka NTT Ajak Wanita Bersuami Itu Bertemu di Kebun

Ilustrasi 


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk) - Aksi memalukan yang adalah dugaan pelecehan terhadap perempuan kembali terjadi di Kabupaten Sikka, Provinsi NTT.

Terbaru, kejadian terkait dugaan pelecehan tersebut dialami oleh seorang perempuan berinisial LM (52) yang merupakan istrinya orang atau wanita yang memiliki suami.

Sementara itu terduga pelaku pelecehan itu merupakan Kepala Satuan Lalu Lintas atau Kasat Lantas Polres Sikka berinisial AKP F.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, Kejadian ini disebut diketahui terjadi pada Kamis, 14 September 2023, di pondok kebun praktek Unipa, yang berada di depan gerbang Pasar Alok, Kota Maumere, Pulau Flores.

Dia menuturkan, dugaan pelecehan bermula ketika dirinya meminta bantuan AKP F untuk mengeluarkan motor milik anaknya yang terkena razia lalu lintas.

"Saya telepon beliau, karena kami sama-sama dari Bima. Lalu, dia minta saya datang ke tempat itu (kebun praktik Unipa Indonesia) di depan pintu masuk Pasar Alok," ujarnya.

Setibanya di lokasi kejadian, AKP F disebut menarik tangan LM masuk ke dalam rumah kebun Unipa Indonesia. Di situ AKP F dan mengajak LM melakukan hal-hal yang tidak senonoh.

"Dia tarik saya ke dalam rumah, tetapi saya tidak mau. Saya bilang ke dia, kita ini sudah punya suami dan istri," ujarnya.

Dia mencium LM dan bahkan mencoba melakukan tindakan oral, yang juga ditolak oleh korban.

AKP F bahkan menarik tangan LM dan memaksa korban untuk duduk di pangkuannya, tetapi LM tetap menolak.

"Sedikit apa bapa. Saya tidak mau begini caranya. Saya tidak mau. Tapi dia bilang, kenapa? Biar sedikit juga salah? Dia bilang begitu. Saya bilang salahkah. Ini kita sudah punya suami, sudah punya istri, saya bilang begitu. Akhirnya dia cium saya tapi saya bilang jangan bapa," kisahnya

AKP F sempat memaksanya. LM tetap menolak mengancam akan berteriak. Namun, kata LM, AKP F bilang percuma berteriak karena tidak ada yang mendengar.

AKP F juga sempat mengajak LM untuk keluar rumah di malam hari, tetapi tetap ditolak.

LM mengaku AKP F sempat meminta agar kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan dan pihak LM menolaknya.

Wakapolres Sikka Kompol Ruliyanto Junaedi Putra Pahroen membenarkan adanya laporan tersebut.

"Iya benar ada laporan masuk, tapi nanti akan disampaikan langsung oleh Pak Kapolres," ujarnya.

Sementara itu, AKP F membantah semua tudingan LM terhadap dirinya.

AKP mengaku sempat memegang tangan LM, tetapi tidak pernah berniat melakukan hubungan seperti yang dituduhkan.

"Itu tidak benar, dia hajjah dan saya haji, tidak mungkin melakukan seperti itu," ujar AKP F kepada wartawan di Mapolres Sikka.

Terhadap kasus tersebut, dirinya menunggu arahan dari Kapolres Sikka AKBP Hardi Dinata

Perlu diketahui, LM, yang berasal dari Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, didampingi oleh kuasa hukumnya, Meridian Dado, SH, telah mengadukan peristiwa tersebut ke Polres Sikka pada Senin, 18 September 2023.*** batastimor.com



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama