Jokowi merinci bahwa tantangan masa depan bagi
bangsa Indonesia mencakup krisis energi, krisis pangan, krisis ekonomi, dan
disrupsi teknologi. Meskipun tantangan-tantangan ini ada, dia menekankan bahwa
mereka tidak perlu ditakuti, melainkan harus dihadapi dengan solusi terbaik.
Presiden menyoroti ancaman krisis pangan yang
disebabkan oleh pertumbuhan penduduk dunia yang terus meningkat. Dia mengutip
pertumbuhan penduduk Indonesia sekitar 1,25% per tahun sebagai contoh. Selain
itu, perubahan iklim, seperti kemarau berkepanjangan, juga berdampak pada
produksi pangan.
Jokowi mencatat bahwa saat ini sudah ada 19 negara
yang membatasi ekspor pangan untuk melindungi rakyatnya, seperti yang terjadi
di India yang menghentikan ekspor beras, sehingga harga beras naik di seluruh
dunia dan impor menjadi sulit.
Meskipun menghadapi tantangan tersebut, Jokowi
mengajak berbagai pihak untuk menerima kondisi ini dan mengantisipasinya. Dia
juga meminta Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk fokus pada isu pangan dan berharap
ada inovasi besar dalam menghadapi krisis pangan di Indonesia. Tujuannya adalah
agar Indonesia memiliki peluang untuk menjadi lumbung pangan global di masa
depan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan
Indonesia. *** trans7.co.id