Diduga Aniaya Siswa, Dua Orang Guru SD di Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT Dipolisikan

Diduga Aniaya Siswa, Dua Orang Guru SD di Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT Dipolisikan



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk) SL alias Upa dan HSS alias Elen, dua orang guru pada SD Inpres Tepas, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), dilaporkan ke Polsek Amanuban Barat karena kasus penganiayaan anak di bawah umur. Keduanya menganiaya Yakub A. Siokh (10), siswa kelas IV SD Inpres Tepas, Kabupaten TTS beberapa waktu lalu.

Kapolsek Amanuban Barat, Iptu Jenedi Lian, SH yang dikonfirmasi Sabtu (7/10/2023) membenarkan kejadian ini. Ia mengaku kalau kasus ini dilaporkan Melkianus Siokh (36), warga RT 007/RW 004, Desa Tupan, Kecamatan Batu Putih sesuai laporan polisi nomor: LP/B/15/VIII/2023/SPKT/Polsek Amanuban Barat/Polres TTS/Polda NTT. "Kasusnya sudah kami tangani dan kami limpahkan ke Polres TTS," ujar Kapolsek Amanuban Barat, Iptu Jenedi Lian.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Joel Ndolu, SH mengaku kalau pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi, pelapor, korban dan para terlapor.

Penyidik unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres TTS pun melakukan gelar perkara kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur ini.

"Telah dilakukan gelar (perkara) dan ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan," ujar Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Joel Ndolu saat dikonfirmasi, Sabtu (7/10/2023).

Korban dianiaya di jalan raya di RT 005/RW 003 Desa Tupan, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten TTS, beberapa waktu lalu. "Terlapor Upa memukul dan menampar korban dengan tangan kanan nya di bagian pipi kanan dan kiri korban. Sedangkan terlapor Elen memukul korban dengan kayu ranting di kedua betis korban yang mengakibatkan korban merasa sakit di pipi dan memar pada betis," ujar Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Joel Ndolu.

Kejadian penganiayaan terjadi Selasa lalu sekitar pukul 14.00 wita di jalan raya. Saat itu sudah jam pulang sekolah dan korban serta teman-temannya berjalan kaki hendak pulang ke rumah masing-masing.

Korban dipanggil oleh Yuliana Dami, ibu kandung dari Julio Pian yang juga rekan korban. Korban kemudian ke rumah Yuliana. ia disuruh menunggu ibu guru datang dan korban pun menunggu.

Selang beberapa saat kedua terlapor Upa dan Elen serta Jitro Romelus Pa Labu pun datang. Yuliana Dami memegang pakai seragam anaknya Julio Pian yang robek. Ia mengadukan kalau pakaian seragam anaknya dirobek oleh korban.

Terlapor Elen kemudian menanyakan kepada korban soal informasi yang menyebutkan kalau korban yang merobek baju seragam Julio Pian.

Korban membantah kalau bukan dirinya yang merobek pakaian seragam Julio. Karena terus didesak maka korban terpaksa mengakui kalau ia yang merobek pakaian seragam Julio.

Betty Uskono yang sedang memegang ranting pohon gamal lalu memberikan ranting itu kepada terlapor Upa yang langsung memukul korban pada betis dengan ranting kayu gamal.

Kemudian terlapor Elen dengan tangan kanan menganiaya korban dengan menampar pipi kiri dan kanan korban hingga korban jatuh dan tertidur di tanah. korban pun menangis karena sakit.

Orang tua korban kemudian mengadukan kasus ini ke Polsek Amanuban Barat dan selanjutnya dilimpahkan ke Polres TTS untuk penanganan lebih lanjut.

Polisi masih mendalami kasus ini untuk menentukan tersangka dari kasus penganiayaan anak dibawah umur ini.
Polisi bakal menjerat pelaku dengan UU 35/2014 tentang perubahan UU 23/2002 tentang perlindungan anak sebagaimana dimaksud dalam pasal 80 UU 34/2014 jo 76C UU 35/2014. *** katantt.com

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama