Stan sayur di Pasar Kasih Naikoten 2 Kota Kupang pada Jumat, 6 Oktober 2023. |
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Nusa Tenggara Timur (KPw BI NTT) S. Donny Heatubun mengatakan, NTP Provinsi NTT pada
September 2023 tercatat sebesar 97,52, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang
sebesar 97,14. Peningkatan NTP ini didorong oleh meningkatnya NTP pada
subsektor tanaman pangan.
"NTP Provinsi NTT yang tercatat masih di bawah
indeks 100 mengindikasikan bahwa biaya hidup dan biaya produksi yang dibayar
oleh petani lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang diterima dari penjualan
hasil produksi," ungkap Donny.
Seorang anggota kelompok tani asal Kabupaten Belu,
Hubertus Gab mengatakan tantangan di wilayah perbatasan adalah pemasaran produk
pertanian dan juga permasalahan transportasi sehingga terjadi harga anjlok.
Pasar Atambua tergolong masih kecil dan banyak masyarakat produktif. Apabila
produksi lebih banyak daripada konsumsi maka akan terjadi over product yang
mengakibatkan harga anjlok di pasaran.
"Selama ini yang kita alami bahwa biaya
produksi lebih mahal dibandingkan harga jual panenan. Karena pasar kita masih
terbatas dan para petani banyak produksi sehingga, harga anjlok, kedua biaya
produksi meningkat karena harga pupuk naik mengakibatkan hasil panen kadang
tidak mencapai target atau mengembalikan modal yang kita pakai,"ungkap
Hubertus.
Solusi yang biasa dilakukan untuk mengatasi kondisi
ini adalah dengan pembudidayaan kembali atau menggantikan komoditas yang lebih
mudah dan murah biaya produksinya untuk meminimalisir kerugian. Misalnya komoditas
tomat diganti dengan buncis, mentimun, kacang panjang yang tidak membutuhkan
biaya produksi tinggi sehingga di tempat yang akan mengembalikan biaya-biaya
dari komoditi tomat.
Meskipun sekarang smart farming sudah dikenal oleh
petani namun membutuhkan biaya mahal sehingga para petani mengupayakan secara
manual. Menurutnya, smart farming ini sangat membantu para petani di mana
petani bisa mencapai titik sebagai petani modern sama seperti petani di tempat
lain. Bisa menghemat waktu, biaya dan tenaga.
"Harapan kepada pemerintah kalau memang itu
bisa disentuh dana pemerintah, kami harapkan sentuhan dana pemerintah sehingga
ke depan petani kita itu bisa sama dengan petani di daerah lain,"kata
Hubertus pada Jumat, 6 Oktober 2023.
Untuk smart farming yang dibutuhkan petani adalah
alat pertanian dan untuk meningkatkan produksi adalah pupuk dan pengetahuan
agar bisa membudidayakan komoditi tertentu secara modern tanpa menyampingkan
pemasaran komoditi yang dihasilkan serta literasi keuangan bagi para petani. *** poskupang.com