Marcus Aurelius, seorang kaisar Romawi dan filosof
Stoik yang terkenal, hidup pada abad ke-2 Masehi dan menghadapi berbagai
tantangan dalam pemerintahannya. Beliau menekankan pentingnya bijak dalam menghadapi
cobaan hidup, dan pemikiran-pemikirannya tentang kehidupan dan kekecewaan dapat
memberi kita wawasan berharga tentang bagaimana mengatasi depresi.
Depresi, seperti yang digambarkan oleh Marcus
Aurelius, adalah ketidakmampuan untuk menikmati kehidupan. Semua yang dilihat
terasa salah dan tidak berarti. Bahkan hal-hal kecil bisa memicu reaksi
berlebihan yang negatif di dalam diri kita. Ini adalah siklus yang berlangsung
lama, di mana perasaan senang berlebihan sering diikuti oleh kehampaan berlebihan.
Depresi seringkali disebabkan oleh serangkaian
peristiwa menyedihkan dan menyakitkan, seperti kehilangan orang yang kita
cintai, kegagalan dalam karir atau pendidikan, penyakit yang berkepanjangan,
atau perceraian. Ketika peristiwa-peristiwa ini terjadi, pikiran kita
terombang-ambing antara masa lalu yang penuh penyesalan dan masa depan yang
penuh kecemasan, persis seperti yang diungkapkan oleh Marcus Aurelius dalam
pemikirannya tentang fokus pada "sekarang."
Depresi bukan hanya beban emosional; ini juga
memengaruhi fisik dan mental kita. Tubuh kita menjadi tertekan, melampaui batas
daya tahan kita. Pikiran kita menjadi kacau, terjebak dalam perasaan tak pasti
tentang masa lalu dan masa depan. Tubuh kita melemah, karena kita sering kali
kesulitan untuk tidur dan makan dengan cukup.
Pesan yang dapat kita ambil dari Marcus Aurelius
adalah pentingnya hidup dalam "sekarang" dan menerima kenyataan yang
ada. Kita mungkin tidak dapat menghindari peristiwa-peristiwa menyakitkan dalam
hidup kita, tetapi kita dapat memilih bagaimana kita meresponsnya. Dengan
menerapkan prinsip-prinsip stoik, kita dapat belajar untuk mengatasi depresi
dengan lebih bijak, dengan fokus pada apa yang dapat kita kontrol dan menerima
apa yang tidak dapat kita kontrol.
Sebagai penutup, depresi adalah tantangan yang
serius, tetapi teori-teori seperti yang diajarkan oleh Marcus Aurelius dapat
membantu kita menghadapinya dengan lebih kuat. Mengubah perspektif kita
terhadap kehidupan dan mengembangkan ketahanan emosional adalah langkah pertama
menuju pemulihan. Seperti yang dinyatakan oleh Marcus Aurelius, "Kita
harus menghadapi kenyataan dengan keberanian dan ketenangan, dengan keyakinan
bahwa kita mampu mengendalikan pikiran dan emosi kita." Semoga Tercerahkan