Kepala
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi NTT, Catur Ariyanto Widodo menyampaikan
beberapa poin yang masih menjadi tantangan pada sektor unggulan di NTT.
"Sektor
pertanian dan perikanan masih belum berkontribusi signifikan terhadap
pendapatan negara baik itu untuk pajak pusat maupun pada komponen pendapatan
daerah dalam APBD,"ungkap Catur pada Rabu, 18 Oktober 2023.
Ia
melanjutkan, adanya risiko terjadinya cuaca/iklim yang ekstrem dapat
berpengaruh secara langsung pada hasil produksi sektor pertanian dan perikanan
yang merupakan sektor yang rentan terhadap perubahan iklim.
Kemudian,
ketersediaan infrastruktur penunjang sektor pertanian dan
perdagangan seperti pembangunan jalan, RPH, dan saluran irigasi tersier masih
belum merata tersedia di seluruh daerah di NTT, yang dapat
mengganggu alur pasokan distribusi barang produksi/konsumsi dan pemasaran hasil
produksi pertanian dan perikanan.
Tidak
hanya itu, masih rendahnya produksi komoditas pertanian seperti padi, jagung,
kelor, dan hortikultura.
Selain
itu, populasi ternak sapi, babi, ayam kampung juga masih rendah serta rendahnya
produksi dan standar mutu perikanan tangkap hasil perikanan menjadi kendala
dalam pengelolaan sektor unggulan ini.
Pada
subsektor peternakan, penyediaan pakan ternak masih belum optimal dengan masih
bergantung pada supply dari pabrik pakan ternak dari luar NTT serta
rendahnya produksi perikanan budidaya dan kurangnya pengembangan rumput laut
dan kebun bibit, ikan kerapu, dan ikan kakap, yang seharusnya dapat mendukung
rantai pasok protein ikan di destinasi wisata yang ada di NTT.(dhe) *** poskupang.com