Foto: Jenazah Yusuf Bantaika, saat dievakuasi warga (Dok. NTT EXPRESS) |
Petani asal Desa Toineke, Kecamatan Kualin,
Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) ini tewas
mengenaskan diterkam buaya pada
Rabu (15/11/2023) malam.
Saat ditemukan, kondisi tubuh korban sudah tak
utuh. Wajah, tangan hingga dada korban dipenuhi luka dilahap buaya.
Korban ditemukan Kamis (16/11/2023) di sekitar
pantai Oematnu, desa Toineke, Kecamatan Kualin sekitar pukul 16.00 Wita.
Jenazah korban langsung dievakuasi warga ke rumah keluarga dan langsung
dimakamkan.
"Kondisi jenazah sangat mengenaskan.
Hampir sebagian tubuhnya sudah dimakan buaya," ujar Charles, warga
setempat kepada Liputan6.com, Jumat 17 November 2023.
Kapolsek Kualin, Ipda Faizal Alang menyebutkan kejadian itu berawal korban datang
sendiran ke pantai Oetune pada Rabu petang sekitar pukul 16.00 wita untuk
menjala ikan.
Selang setengah jam, datanglah anak korban,
Darman Bantaika untuk membantu ayahnya. Karena keasyikan menjala ikan, ayah dan
anak pun terpisah.
Sekitar pukul 21.00 wita, Darman melihat senter
sang ayah tergelatak di pinggir pantai. Ia kemudian mecari keberadaan ayahnya,
namun tak ada di lokasi.
Saat dalam pencarian, tiba-tiba Darman melihat
cahaya bola mata seekor buaya yang
tak jauh dari senter ayahnya.
Melihat itu, Darman semakin kuatir akan keselamatan
ayahnya. Ia terus berupaya memanggil korban, tetapi tidak ada jawaban.
Darman kemudian memutuskan berlari ke Desa
Toineke untuk meminta bantuan pawang buaya bernama, Ento Solsepa.
Namun upaya Darman tidak membuahkan hasil.
Ia dan warga lainnya pun pasrah setelah beberapa jam
melakukan pencarian. Baru pada Kamis (16/11/2023) petang, jenazah korban
ditemukan di sekitar pantai Oematnu, desa Toineke dalam kondisi mengenaskan.
"Jenazah korban sudah dimakamkan," tandas
Kapolsek.*** nttmediaexpress.com