Ketum PDIP Megawati Soekarnoputi (kiri) dan Plt Ketum PPP Mardiono di DPP PDIP, Minggu (30/4/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan |
Menanggapi hal ini, Ketum PPP Mardiono tak setuju
hal ini dikaitkan dengan adanya keterbelahan di PDIP dan merenggangnya hubungan
Megawati dan Presiden Jokowi.
"Itu kebetulan. Secara kebetulan aja mungkin
apakah persoalan kesehatan ya, atau persoalan yang lain-lain. Tetapi dalam
hal-hal acara kenegaraan itu ada bagian-bagian yang memang harus hadir
misalnya, yang sangat itu menjadi misalnya peringatan Hari Pahlawan
Nasional," kata Mardiono di Gedung High End, Gondangdia, Jakarta Pusat,
Rabu (22/10).
"Ya tentu figur-figur pahlawan itu yang pejabat
yang kaitannya dengan pahlawan yang bertanggung jawab itulah yang harus hadir.
Enggak. Saya yakini ini tidak (ada keterbelahan)," imbuh dia.
Lebih lanjut, Mardiono pun optimistis PDIP masih
solid dan kompak bersama partai pengusung Ganjar-Mahfud.
Di pendukung Pak Ganjar-Mahfud ini keempat partai
ini partai yang paling solid, kita di setiap event besar, di momen tertentu
kami selalu ada, itu misalnya. Yang lengkap untuk menghadiri undian pengambilan
nomor di KPU, yang lengkap ketumnya hadir hanya pendukung Ganjar-Mahfud,"
ujar Mardiono.
"Karena memang kita dari awal kita berkomitmen
sampai akhir pada pemenangan Pak Ganjar-Pak Mahfud kita kompak. Itu adalah
kontrak politik kami," tandas dia.