Korban bernama Laode Harupin.
"Kejadiannya pada Minggu (29/10/2023) dini
hari," kata Kepala Kepolisian Resor Rote Ndao Ajun Komisaris Besar Polisi
(AKBP) Mardiono, kepada Kompas.com, Selasa (31/10/2023) malam.
Mardiono menyebut, Laode diterkam buaya saat
bersama 14 nelayan lainnya asal Desa Papela mencari teripang di
perairan Australia menggunakan Kapal Motor Aisa Jaya milik
Syarifudin M.
"Kapal itu dinakhodai oleh Syarifudin.
Mereka mulai keluar dari Perairan Rote Ndao sejak 26
Oktober 2023 lalu," ujar dia.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, kata
Mardiono, Laode sempat diterkam buaya.
Rekan-rekannya yang lain lalu berusaha
mengusir buaya itu
dengan cara menombaknya.
Upaya itu pun berhasil.
Buaya itu akhirnya melepaskan gigitan.
Namun, nyawa Laode tak bisa diselamatkan.
Jenazah Laode lalu dibawa dari Perairan Australia dan
tiba di Kabupaten Rote Ndao pada Senin (30/10/2023) kemarin.
"Setelah itu, jenazah Laode langsung dimakamkan
di pekuburan Islam, Desa Papela, Kecamatan Rote Timur," kata dia.
"Dari keterangan saksi, bahwa kematian korban
akibat digigit oleh buaya di Perairan Australia.
Saat jenazah dimandikan, terdapat luka robek akibat
gigitan buaya pada
bagian kepala, muka dan kaki kanan," sambungnya.
Dia mengatakan, lokasi pencarian teripang merupakan
lokasi berlumpur dan dipenuhi pohon bakau yang merupakan tempat tinggal buaya.
"Para nelayan yang
mencari teripang sudah mengetahui bahwa lokasi tersebut merupakan tempat
tinggal buaya.
Namun karena di lokasi tersebut juga terdapat banyak
hasil teripang, para nelayan tetap mencari teripang tanpa memikirkan
keselamatan jiwa mereka," ujar dia. (*) jateng.tribunnews.com