Karena stigma tersebut dirasa “mengganggu”, ketua
Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi NTT itu lalu berniat mereduksi
sejumlah pernyataan tokoh NTT, terkait potensi yang katanya banyak tapi tidak
mensejahterakan masyarakat, untuk diseminarkan tepat di hari ulang tahun NTT,
pada bulan Desember mendatang. “Kita selalu mendengar, potensi yang dimiliki
NTT sangat banyak. Tapi faktanya, NTT tetap miskin. Salahnya dimana? Sebagai
salah seorang bakal calon gubernur NTT, kira – kira bapak Fransiscus Go bisa
menjelaskan apa dan dimana masalahnya?” ujar Benny, begitu panggilannya.
Mendapat pertanyaan seperti itu, Fransiscus Go
menjawab diplomatis. Menurutnya, membangun NTT tidak perlu menjadi seorang
gubernur. “Mari kita membangun daerah ini dengan talenta masing – masing,
sesuai berkat yang diberikan Tuhan. Biar tetap di luar pemerintahan, kita bisa
memberikan yang terbaik terbaik buat NTT. Posisi NTT sebagai provinsi termiskin
ketiga di Indonesia, itu karena BPS melakukan perengkingan, sehingga posisi NTT
terpuruk. Tapi jujur saya mau katakan, memang NTT memiliki sejumlah potensi, yang
jika dikelola secara baik, maka bisa memberikan efek positif kepada
masyarakat,” ungkap Fransiscus Go.
Dikatakannya, melihat kondisi pendapatan asli daerah
(PAD) NTT yang masih rendah, tidak bisa diharapkan pemerintah mampu mengelola
potensi – potensi yang ada tersebut. “Dibutuhkan keterlibatan swasta atau
menggandeng investor. Pemerintah NTT harus menciptakan iklim investasi yang
kondusif, supaya investor mau berinvestasi di wilayah NTT. Masalah status hukum
hak ulayat atas tanah – tanah di NTT, itu yang membuat keengganan investor
menanamkan modalnya. Pemerintah NTT harus memberi jaminan, agar pengelolaan
atau penanaman modal bisa masuk ke NTT. Muaranya tentu akan mendorong
percepatan ekonomi di daerah ini. Kebijakan yang pro ekonomi masyarakat kecil,
pemanfaatan tenaga kerja lokal, sangat penting dilakukan. Potensi pariwisata
NTT sangat menjanjikan. Begitupun di sektor kelautan dan perikanan,” sebut
Fransiscus Go. *** rakyatntt.com